Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tekan Biaya Operasional, Operator Seluler Perlu Berkolaborasi

Foto : Istimewa

Foto BTS XL Axiata

A   A   A   Pengaturan Font

Menanggapi hal itu, Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yoseph Matheus menilai adanya perang tarif antara operator yang membuat tarif internet menjadi sangat murah. "Perang tarif ini, membuat operator seluler bakal merugi jika diteruskan," ungkapnya.

Ia berharap para operator seluler berkolaborasi dari sisi penggunaan infrastruktur untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dalam hal kecepatan dan latensi. "Dengan kolaborasi akan membawa dampak ekonomi seperti penghematan biaya yang nantinya akan mempengaruhi harga layanan," ujarnya.

Kolaborasi industri telekomunikasi, lanjut Ian, bisa dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek yakni teknologi, infrastruktur, layanan, pemasaran, kerjasama bisnis dan kebijakan. Undang-Undang Cipta Kerja sektor sektor pos, telekomunikasi, dan penyiaran (postelsiar), mengatur kepastian hukum pada tiga aspek penataan berbagi infrastruktur, berbagi spektrum frekuensi dan kebijakan harga dalam rangka melindungi konsumen dan industri telekomunikasi.

Menurut Direktur & Kepala Regulator Indosat Ooredoo, Hutchison Danny Buldansyah, ranking layanan internet seluler di Indonesia paling rendah di dunia. "Ini menjadi alarm bagi kita semua. Jadi harus ada kolaborasi antara penyelenggara operator dengan pemerintah sehingga terjadi efisiensi demi pelayanan ke masyarakat," jelasnya.

Sementara itu Wakil Presiden Sales Strategy Telkomsel Adhi Putranto mengatakan, kebutuhan internet sudah jadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. "Internet ini sudah sangat vital untuk digitalisasi bagi negara maupun masyarakat maka semuanya harus saling bahu-membahu," jelasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top