Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
KESRA

Teddy Mengais Rezeki dengan Buka Toko Buku di Pasar

Foto : KORAN JAKARTA/MUHAMAD MA'RUF
A   A   A   Pengaturan Font

Toko Buku Post memiliki konsep unik dengan membuka toko di pasar. Jauh berbeda dengan kebanyakan toko buku besar yang sering dijumpai di pusat-pusat perbelanjaan. Post menyewa kios di lantai atas Pasar Santa, Jalan Cisanggiri II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Memilih pasar sebagai tempat berjualan bukan tanpa alasan.

Pemilik sekaligus pengelola Post, Teddy Wijayakusumah menjelaskan bahwa toko buku, khususnya toko buku alternatif, selalu bermasalah dengan harga sewa. Post sendiri sudah menyewa toko di Pasar Santa sampai tahun 2023. "Nah, di pasar itu lebih bisa dijangkau secara sewa dan selain itu pasar menjadi tempat bertemunya banyak orang," ujar Teddy kepada Koran Jakarta, Sabtu (2/2).

Ada nilai positif yang Post dapat ketika memilih pasar sebagai tempat berjualan. Teddy menjelaskan pasar sebagai tempat bertemunya orang-orang memungkinkan banyak interaksi terjadi dan pertemanan tercipta.

"Mungkin di pusat-pusat perbelanjaan jarang yang seperti itu. Selain itu juga dengan di pasar tidak biasa. Jadi kalau di pasar itu berbagai kalangan ada. Yang beli buku banyak, ada. Yang nabung dulu juga ada," tambahnya.

Simbiosis Mutualisme

Selain berjualan buku, Post juga sering menggelar kegiatan-kegiatan diskusi buku dan workshop setiap bulannya. Karena berada di kawasan pasar, dalam penyelenggaraannya terjadi juga simbiosis mutualisme antara Post dan kios-kios yang berada di sekitar toko buku alternatif itu.

"Nah, itu juga suatu yang menarik dari pasar. Antara satu pedagang dan pedagang lain bisa saling bantu. Tadi diskusinya pinjam bangku dari penjual bakmi sebelah. Nah, biasanya orang-orang yang habis diskusi di Post bisa makan di tempat bakmi itu," terangnya.

Sebagai toko buku alternatif, Post juga menjual buku-buku yang jarang ditemukan di toko-toko buku besar. Untuk proses seleksi, Teddy menjelaskan bahwa Post menyediakan buku-buku yang Post sukai. "Kalau di sini ada buku yang dari dulu selalu ada. Karena kami suka. Jadi kami ingin selalu perkenalkan itu kepada pembaca baru," jelasnya.

Dalam pengelolaannya, Teddy juga didampingi oleh sang istri, Maesy Angelina. Selain toko buku, Post juga memiliki penerbitan buku. Dalam setahun, penerbitan tersebut menerbitkan dua buku.

"Kami ingin bisa menerbitkan buku yang kami suka dan bukunya itu ditemani dalam waktu yang panjang. Dipromosikan, diperkenalkan, dibicarakan, dan kami bisa melakukannya hanya kepada buku yang secara jujur bisa kami bilang kami suka," pungkasnya.muhamad ma'ruf/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top