Tebak Harga Gorengan di Yogya Jadi Berapa Setelah Harga Minyak Goreng Melejit? Simalakama Penjual Gorengan
Foto: IstimewaYOGYAKARTA - Harga gorengan di Yogya sampai Kamis (17/3) kemarin rata-rat amasih Rp 2 ribu dapat 3 gorengan. Boleh pilih, mendoan, bakwan, tahu pong, ketela, dan tape goreng. Khusus pisang goreng rata-rata memang lebih mahal, bisa Rp 1000 sampai Rp 2000 tergantung jenis pisangnya.
Tapi dengan harga minyak goreng dilepas ke pasar yang berarti rata-rata di atas Rp 20 ribu, para penjual gorengan di Yogya belum bisa memastikan apakah akan mempertahankan harga jual atau menaikkannya.
"Bertahan atau menaikkan harga itu simalakama. Kalau bertahan untungnya jadi menipis, kalau dinaikkan pasti pembeli mengeluh jadi penjualan bisa turun," kata Yuni pedagang gorengan di Yogya, Jumat (18/3) sore.
Dengan harga minyak goreng melesat di atas Rp 20 ribu per liter, keuntungan penjualan gorengan langsung turun drastic. Belum lagi harga bahan baku lain seperti tepung beras, tepung terigu, tempe, tahu, dan yang lainnya juga semakin tinggi.
"Ya pilihan satu-satunya naikin harga, sekarang kan di sekitar sini sudah enggak ada yang jual gorengan Rp 2 ribu (dapat) tiga, minimal seribuan," lanjutnya.
Sulis, penjual gorengan lain di Yogyakarta sudah lebih dulu menaikkan harga gorengan yang dia jual, dari yang semula Rp 2 ribu dapat tiga, sekarang dia menjual gorengan dengan harga seribuan. Beberapa gorengan, seperti gorengan pisang, bahkan dia jual dengan harga Rp 2 ribu per biji.
"Ya sejak minyak goreng mahal dulu," kata Sulis.
Dengan meningkatkan harga jual, praktis penjualan Sulis menurun. Yang awalnya omzet sehari bisa mencapai Rp 500 ribu, kini hanya sekitar Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu.
"Tapi kalau enggak dinaikin ya rugi, enggak balik modal," lanjutnya.
Saat ini, Sulis juga masih kerap kesulitan mencari minyak goreng. Padahal tanpa minyak goreng, dia tak mungkin bisa jualan gorengan. Minyak goreng adalah bahan baku utama dalam usaha jualan gorengan.
Tak cuman langka, biasanya dia juga harus membeli minyak goreng dengan harga di atas ketentuan HET sebesar Rp 14 ribu. Rata-rata, Sulis membeli minyak goreng dengan harga di kisaran Rp 20 ribu, bahkan sempat membeli dengan harga Rp 25 ribu.
Ketika mendengar pemerintah menghapus ketentuan HET minyak goreng sebesar Rp 14 ribu, dia makin khawatir. Sebab, kemungkinan harga minyak goreng di pasaran akan semakin tinggi.
"Ya gimana, mau dinaikin lagi (harganya) pasti makin sedikit yang beli, kalau enggak dinaikin ya bisa bangkrut," kata Sulis.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- KPU RI Targetkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Sekitar 82 Persen
- Program Bumi Berdaya Pacu Daya Saing SDM
- Sampah Hasil Pendakian di Gunung Rinjani Capai 31 Ton
- COP29 Diperpanjang, Negara Miskin Tolak Tawaran 250 Miliar Dollar AS
- Belanda Pertama Kali Melaju ke Final Piala Davis Usai Kalahkan Jerman