Target Penerimaan Pajak 2024 Bakal Meleset
Padahal, dalam tiga tahun sebelumnya, realisasi penerimaan pajak tembus 100 persen. Pada 2023, realisasi penerimaan pajak mencapai 102,7 persen, lebih rendah dari 2022 sebesar 115,6 persen dan 104 persen pada 2021.
Menurut Arifin, pencapaian penerimaan pajak 2024 dipengaruhi oleh moderasi harga komoditas tahun lalu. Pelemahan tersebut menyebabkan PPh nonmigas dan PPh migas pada outlook lebih rendah dari pada target APBN.
"PPh Non Migas terkontraksi akibat pelemahan harga komoditas tahun lalu sehingga menyebabkan profitabilitas 2023 menurun, terutama pada sektor terkait komoditas. Sementara, PPh Migas terkontrasi akibat penurunan lifting minyak bumi," jelasnya.
Untuk tahun depan, penerimaan pajak ditargetkan sebesar 2.189,3 triliun rupiah atau tumbuh 13,9 persen dari outlook 2024 sebesar 1.921,9 triliun. Hal itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang didukung dengan berbagai strategi dan bauran kebijakan yang optimal.
"Pertumbuhan akan ditopang oleh penerimaan PPh nonmigas yang ditargetkan tumbuh 14,6 persen dan PPN & PPnBM yang ditargetkan tumbuh 15,37 persen," ujar Arifin.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya