Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Target Meraih Pertumbuhan 7-8 Persen, Kemenkeu Harus Dipimpin Teknokrat Ekonomi

Foto : Istimewa

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (tengah) saat meresmikan Rumah Batik Fractal di Sukabumi, pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Di kalangan pemerhati sektor keuangan dan pertanian pun mulai muncul berbagai pro dan kontra atas inisial yang dilempar Prabowo tersebut ke publik. Sebagian besar dari mereka terutama pelaku pasar berharap posisi Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian diisi sosok yang profesional, independen, punya rekam jejak yang jelas dan punya visi membawa bangsa keluar dari kebergantungan pada utang, impor pangan dan energi.

Selain itu, figur profesional pada dua posisi strategis itu harus memiliki strategi yang terencana dan terukur untuk mengangkat ekonomi Indonesia tumbuh 7-8 persen agar bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).

Hal itu sangat terkait dengan pengalaman dan reputasi yang baik terutama dalam memformulasikan desain fiskal yang mampu mensupport target yang telah ditetapkan itu yakni pertumbuhan 7-8 persen seperti yang dijanjikan Prabowo.

Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, dalam acara Market Outlook 2024 beberapa waktu lalu mengatakan bahwa ada calon Menkeu periode Prabowo-Gibran yang meminta masukan bagaimana merancang kebijakan yang market friendly. Permintaan itu sebagai tanggapan atas berita dari Financial Times saat mewawancarai Hashim Djojohadikusumo terkait rencana utang ke depan.

Ada pun nama-nama yang santer beredar sebagai kandidat pengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati antara lain Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top