Tanpa Teknologi, Pertanian Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Penduduk
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) bersama Dirjen PSP Ali Jamil dalam acara Harmonisasi Dan Refleksi Kinerja Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian Tahun 2022, Minggu (18/12).
JAKARTA - Pentingnya teknologi untuk mendukung aktivitas pertanian disampaikan dalam Harmonisasi dan Refleksi Kinerja Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 2022, Minggu (18/12). Dalam kegiatan ini, disampaikan juga capaian Ditjen PSP.
"Pertanian tak mungkin bisa mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi. Untuk itu, Kementerian Pertanian berinisiatif menggenjot produktivitas pertanian dengan meluncurkan Revolusi Industri 4.0 di bidang pertanian untuk menjawab tantangan," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Minggu (18/12).
Dijelaskannya, modernisasi teknologi dunia berkembang sangat cepat, termasuk di bidang pertanian. Pengembangan pertanian modern lebih lanjut saat ini menuju kepada model pertanian cerdas (smart farming).
Menurut Mentan, dalam konteks pengembangan sesuai amanat Perpres 18/2020 tentang RPJMN 2020 2024, Bappenas menjabarkan secara spesifik program pertanian cerdas (smart farming) ini dengan istilah Pertanian Presisi.
"Pertanian Cerdas atau Pertanian Presisi ini merupakan sebuah mekanisme pengelolaan lahan pertanian menjadi jauh lebih produktif dan efisien melalui keterlibatan teknologi informasi," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya