Tangkal Serangan Asing, Iran Lengkapi 51 Kota dengan Sistem Pertahanan Sipil

IRAN - Iran melengkapi 51 kotanya dan dengan sistem pertahanan sipil untuk menghindari segala bentuk serangan asing, kata pejabat pertahanan senior, Sabtu (3/9), di tengah eskalasi ketegangan dengan Israel dan AS.

Peralatan pertahanan sipil tersebut memungkinkan Angkatan Bersenjata Iran mengidentifikasi dan memonitor ancaman dengan menggunakan perangkat lunak sepanjang waktu menurut tipe ancaman dan risikonya, kata Wakil Menteri Pertahanan Jenderal Mehdi Farahi yang dikutip media Iran.

"Akhir-akhir ini, tergantung pada kekuatan negara-negara, bentuk peperangan telah menjadi semakin rumit," kata Farahi. Ia menambahkan, bentuk hibrid dari perang meliputi serangan siber, biologi, dan radioaktif, telah menggantikan perang klasik.

Ia tidak menyebut nama negara yang dapat mengancam Iran.

Iran telah menuduh Israel dan AS atas serangan siber beberapa tahun terakhir yang telah merusak infrastruktur negara itu. Iran juga menuduh Israel yang tidak mengkonfirmasi ataupun membantah bertanggung jawab atas aksi sabotase fasilitas nuklirnya.

Ketegangan militer Iran-AS telah lama mempersulit kawasan. Dalam insiden terakhir, Iran menyita drone laut milik militer AS di Laut Merah awal minggu ini, bahkan saat kedua negara sedang dalam pembicaraan nuklir.

Selasa lalu, Angkatan Laut AS mengatakan telah menggagalkan upaya Angkatan Laut Penjaga Revolusi Iran menangkap kapal nirawak yang dioperasikan Armada Kelima AS di Teluk. Iran mengatakan drone tersebut berbahaya bagi lalu lintas laut.