Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perimbangan Kekuatan

Tangkal Pengaruh Tiongkok di Asean, Menlu AS Kunjungi RI Pekan Depan

Foto : Sumber: Kemendag – Litbang KJ/and - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, akan mengunjungi Indonesia pada pekan depan. Kunjungan itu sebagai upaya AS mendekatkan diri dengan Asia Tenggara (Asean) guna menangkal pengaruh Tiongkok.

Kunjungan tersebut yang pertama bagi Blinken dan hanya berselang dua minggu setelah Asisten Menlu AS, Daniel Kritenbrink, datang ke Jakarta dalam lawatannya ke Asia Tenggara.

Menurut Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, I Gede Ngurah Swajaya, Blinken akan membahas enam isu strategis di antaranya adalah kerja sama kesehatan, investasi, perdagangan, infrastruktur, perubahan iklim dan transformasi digital.

"Ini akan mengawali interaksi tingkat tinggi yang semakin meningkat antara Indonesia dan AS dalam konteks kemitraan strategis kedua negara," kata Ngurah dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (6/12).

Blinken dijadwalkan akan menyampaikan pidato kebijakan terkait dengan strategi AS di kawasan Indo-Pasifik. Dia juga akan membahas kemajuan isu strategis kerja sama AS- Indonesia.

Menurut rencana, Blinken akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Namun belum diketahui apakah dia akan bertemu juga dengan Presiden Joko Widodo.

"Blinken juga direncanakan akan hadir dalam pertemuan Bali Democracy Forum pada 9 Desember mendatang secara virtual. Selain Indonesia, Blinken juga akan mengunjungi sejumlah kawasan di Asean salah satunya Malaysia," katanya.

Dalam pertemuan AS-Asean, September lalu, Blinken menegaskan komitmen negara adidaya itu pada kawasan Asia Tenggara yang dinilai sangat penting bagi stabilitas, peluang ekonomi, dan visi berdasarkan hukum internasional. AS, katanya, mendukung pandangan Asean tentang Indo-Pasifik. AS juga akan merilis strategi Indo-Pasifik yang baru dan komprehensif, berdasarkan visi AS untuk kawasan yang bebas, terbuka, saling terhubung, tangguh, dan aman.

Tidak Memaksa

Minggu lalu, Kritenbrink mengatakan tidak akan memaksa Asean memilih di tengah persaingan AS dan Tiongkok. Namun, AS menjanjikan komitmen Washington terhadap Asia Tenggara dengan mendukung sentralitas Asean.

Kerja sama intensif Indonesia-AS juga ditunjukkan dengan pelatihan militer bersama Garuda Shield, pada Agustus lalu, yang melibatkan sekitar 4.500 tentara dari kedua negara di Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara. Latihan itu sempat mendapatkan kritikan dari Tiongkok padahal telah rutin dilakukan sejak 2009 dan digelar terbesar pada Agustus 2021 karena personel yang dilibatkan paling banyak.

Menanggapi kunjungan tersebut, Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia (UI), Muhammad Arif, menilai sebagai perkembangan positif, setelah Jakarta dilewatkan oleh pejabat-pejabat tinggi AS sebelumnya. "Blinken akan membawa isu-isu seperti investasi dan infrastruktur juga positif karena artinya ada realisasi di pemerintah AS bahwa kawasan AS harus bekerja sama di luar masalah keamanan," katanya kepada Benarnews.

Dengan begitu, Indonesia dan negara-negara Asean lain dapat memetik manfaat dari persaingan yang sehat antara AS dan Tiongkok di bidang infrastruktur dan investasi.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top