Tangerang Wujudkan Sekolah Jauh dari Perundungan
Pemkot Tangerang melibatkan praktisi psikologi profesional dari Pusat Pembelajaran Keluarga dalam mengedukasi siswa untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dari kekerasan, perundungan, dan pelecehan.
Foto: ANTARA/HO-Pemkot TangerangTANGERANG - Semua diajak mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dari kekerasan, perundungan, dan pelecehan. Maka, Pemerintah Kota Tangerang, memberikan edukasi sekaligus kampanye partisipasi bagi siswa dalam upaya menciptakan sekolah yang aman dari perundungan.
"Kegiatan ini merupakan agenda besar untuk mencegah kekerasan anak di lingkungan sekolah," ujar Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Pemenuhan Hak Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang, Wilopo Teuku Sigit.
Dia menyampaikan ini di SMPN 18 Kota Tangerang, Rabu (9/10). Wilopo berharap, dapat mengurangi bahkan menghentikan kasus kekerasan terhadap anak dan perundungan.
Wilopo Teuku Sigit menuturkan, Pemkot sedang roadshow mengunjungi 27 sekolah sampai akhir bulan. Tujuannya, sebagai langkah strategis pemkot dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Dalam kegiatan sosialisasi, Pemkot melibatkan praktisi psikologi profesional dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Tangerang.
Tidak hanya itu, Pemkot juga mengenalkan berbagai layanan aduan sekaligus konseling. Ini bisa dimanfaatkan seluruh masyarakat untuk mencegah kekerasan anak.
"Kami menyampaikan banyak topik penting," jelas Wilopo. Ada jenis-jenis kekerasan, cara pencegahan, dan cara pelaporan. Idenya, untuk memproteksi semua anak dari kasus kekerasan. Semua berjalan lancar dan para siswa sangat antusias.
Selain itu, kegiatan sosialisasi ini juga dinilai mempunyai peran yang sangat penting untuk mendorong terbentuknya karakter generasi muda. Mereka akan peduli dan mampu berpartisipasi aktif dalam mencegah kekerasan anak khususnya di lingkungan sekolah.
"Kegiatan ini penting karena sangat relevan dengan masalah-masalah keseharian yang berpotensi dialami semua siswa," tambah Kepala SMPN 18 Kota Tangerang, Puji Priyanto. Menurutnya, kegiatan ini dapat membentuk karakter siswa yang baik. Mereka akan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya menyebutkan, korban pelecehan seksual di Panti Asuhan Darussalam An'Nur Kunciran Pinang, Tangerang, bertambah satu, sehingga total menjadi delapan.
"Jumlah korban bertambah satu," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Sedangkan Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho merinci lima korban kategori anak berinisial DZ (8), FMK (13), MS (14), RK (16), dan tiga dewasa M (30), J (19), dan RK (20). Dia belum dapat mengungkap identitas para korban. wid/Ant/G-1
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Aloysius Widiyatmaka
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemerintah Sosialisasikan Hasil COP29 Sembari Meluncurkan RBC-4
- 2 Regulasi Baru, Australia Wajibkan Perusahaan Teknologi Bayar Media Atas Konten Berita
- 3 RI Harus Antisipasi Tren Penguatan Dollar dan Perubahan Kebijakan Perdagangan AS
- 4 Jika Alih Fungsi Lahan Pertanian Tak Disetop, Indonesia Berisiko Krisis Pangan
- 5 Segera diajukan ke Presiden, Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final