Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tanda-tanda Memanas Pernyataan Tiongkok Ini: AS Bisa Tingkatkan Pengerahan Militer di Tengah Isu Taiwan

Foto : ANTARA/Reuters/Dado Ruvic/Illustration

Ilustrasi - Bendera Tiongkok dan Taiwan ditampilkan di samping pesawat militer dalam ilustrasi yang dibuat pada 9 April 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

Istanbul - Tiongkok menyebut Amerika Serikat bisa meningkatkan pengerahan militernya di Selat Taiwandi tengah ketegangan kawasan itu.

"Saat ini, situasi di Selat Taiwan masih bergejolak. Kami akan waspada terhadap AS yang mengambil keuntungan dari situasi lintas selat untuk meningkatkan pengerahan militer dan mencoba menciptakan krisis yang lebih besar," kata Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, merujuk pada kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pekan lalu.

Dia menuduh Washington melakukan "tiga kesalahan besar" termasuk "sangat mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok, memaafkan dan mendukung pasukan 'kemerdekaan Taiwan', dan dengan sengaja merusak perdamaian di Selat Taiwan."

Pelosiberkunjung ke Taiwan pada 2 dan 3 Agustus 2022, meskipun Beijing telah memperingatkan bahwa pulau itu adalah "provinsi yang memisahkan diri" dan bahwa kunjungannya akan melanggar Kebijakan Satu Tiongkok yang dianut negara itu.

Segera setelah Pelosi meninggalkan Taipei, Beijing meluncurkan latihan militer besar-besaran pada 4 Agustus yang berakhir pada Rabu (10/8).

Beijing juga memberi sanksi kepada Pelosi dan keluarga dekatnya atas perjalanan itu, mengesampingkan dialog militer dengan AS, serta menangguhkan kerja sama di bidang perubahan iklim, di samping enam "tindakan balasan" lainnya.

"Penyimpangan (yang dilakukan) Pelosi memuakkan, tidak hanya provokasi yang terang-terangan dan tidak masuk akal, tetapi juga lelucon politik yang pasti akan gagal," kata Wang dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Jumat.

Beijing menegaskan kembali kebijakannya yang menggunakan kekuatan untuk menyatukan Taiwan dengan Tiongkokdaratan, tetapi mengatakan proses damai akan menjadi prioritas utama untuk mencapai tujuan.

Wang memuji dukungan internasional untuk Kebijakan Satu Tiongkok yang ditegaskan kembali oleh banyak negara setelah perjalanan Pelosi ke Taiwan.

"Langkah-langkah yang diambil oleh Tiongkok juga menjaga norma-norma dasar hubungan internasional dan keadilan internasional," ujar dia.

"Bukan Tiongkok yang mengubah status quo di Selat Taiwan, tetapi Amerika Serikat, yang mencoba 'menggunakan Taiwan untuk mengendalikan Tiongkok'," kata dia, melanjutkan.

Wang juga membela "tindakan balasan" Tiongkok, dengan mengatakan bahwa itu dilakukan "tepatnya untuk menjaga perdamaian di Selat Taiwan dan stabilitas regional."

Dia mengatakan prinsip non-intervensi dalam urusan internal adalah "aturan emas" untuk hubungan antarnegara dan merupakan "senjata ajaib" untuk negara berkembang.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top