Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Raker Komisi I DPR

Tambahan Anggaran Kemenhan Rp1,2 Triliun

Foto : KORAN JAKARTA/M FACHRI

RAPAT TERTUTUP | Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kiri) berjabat tangan dengan anggota Fraksi Partai Demokrat Syarif Hasan sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/10). Rapat tertutup tersebut membahas penyesuaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Pertahanan tahun 2019 serta sejumlah isu aktual.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengunmgkapkan DPR setelah RI menyetujui tambahan anggaran Kementerian Pertahanan Republik Indonesia tahun 2019 sebesar 1,2 triliun rupiah. Persetuan Dewan itu dinyatakan dalam Rapat Kerja antara Kemenhan dengan Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10). \

"Dana tersebut akan digunakan untuk kesehatan 200 miliar rupiah, untuk pendidikan 500 miliar rupiah, dan untuk prioritas lain yang mendesak sebesar 500 miliar rupiah," kata Ryamizard.

Selain itu, Kementerian Pertahanan juga akan melakukan perombakan dalam tubuh Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). "Nanti akan diganti, orangnya sudah lamalama. 3 tahun aja cukup, ini sudah ada 5 tahun. Sudah waktunya diganti," ujar Ryamizard.

Purnawirawan TNI tersebut mengatakan bahwa nanti pengurus KKIP yang baru akan diisi oleh tim yang ahli pada bidangnya. "Tim yang baru nantinya akan memiliki dua wakil ketua, termasuk Irjen untuk mengawasi langsung," katanya.

Ryamizard mengharapkan adanya perombakan, maka KKIP akan dapat bekerja lebih bagus lagi. Ia juga mengharapkan bahwa pengurus KKIP yang baru ini dapat mengakomodir pihak swasta. "Di luar negeri coba dilihat, swasta semua industri pertahanannya. Membuat kapal selam, pesawat tempur, di Amerika Serikat, Korea Selatan, Inggris itu swasta," katanya.

Sementara itu anggota DPR dari Fraksi PDIP, Effendi Simbolon menyatakan, idealnya alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk pertahanan Indonesia harusnya ditingkatkan/di-upgrade. Ia mencontohkan, untuk keadaan bencana seperti di Sulawesi Tengah, dimana alat angkut semacam pesawat Hercules C-130 yang jauh kualitasnya dengan pesawat dari negara lain, sehingga pengiriman bantuan pun menjadi kurang maksimal.

Effendi menjelaskan, pagu anggaran untuk Kemenhan tersebut sebesar 1,2 triliun rupiah terdiri dari 200 miliar rupiah itu dibagi-bagi untuk peningkatan sarana kesehatan, 500 miliar rupiah termasuk peningkatan sarana pendidikan, dan 500 miliar rupiahnya lagi untuk program prioritas yang mendesak seperti alutsista.

"Harusnya sih alat angkut kita diperbaharui. Lihat saja negara tetangga untuk tanggap bencana saja alat angkut mereka bekerja dengan maksimal," paparnya.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Bobby Rizaldi menilai, kenaikan anggaran Kementrian Pertahanan 1.2 triliun rupiah sangatlah jauh dari rencana anggaran semula yang mencapai 29 triliun rupiah. Tentu nilai tersebut tambah Bobby jauh dari pagu indikatif Kemenhan yang mencapai 106 triliun rupiah.

"Hal ini dapat dimaklumi karena kondisi keuangan negara yang sedang difokuskan untuk realokasi anggaran rekonstruksi bencana di NTB dan Palu/Donggala," tegasnya. rag/tri/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top