Taman Safari Kembali Beroperasi
Mobil ambulance keluar dari gerbang masuk Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Arif FirmansyahBOGOR - Bupati Bogor Ade Yasin mengungkap sejumlah alasan memberikan izin operasi pada Taman Safari Indonesia (TSI) saat tempat wisata lainnya belum boleh beroperasi.
"Sebetulnya tempat wisata belum boleh buka, tapi karena ini konservasi, di sini binatang dari seluruh negara, dan TSI tidak dapat bantuan dari pemerintah pusat, sehingga mereka kesulitan memberi pakan dan rumah sakit biayanya cukup tinggi," kata Bupati Bogor Ade Yasin saat meninjau ke lembaga konservasi yang berlokasi di Kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/8).
Meskipun demikian, menurut Ade Yasin, tetap ada sejumlah persyaratan yang perlu ditaati oleh manajemen TSI selama beroperasi di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), seperti hanya membuka wahana safari journey dan tempat makan pengunjung.
"Yang ditutup seperti curug, kolam renang, tempat-tempat berkumpul seperti wahana pertunjukan itu masih belum boleh beroperasi. Hanya safari journey saja," kata Ade Yasin.
Ketentuan mengenai dibuka untuk umumnya konservasi satwa tersebut ia atur melalui Keputusan Bupati Bogor Nomor 443/408/Kpts/Per-UU/2021 mengenai penerapan PPKM level 3 pada 24-30 Agustus 2021.
Keputusan Bupati tersebut juga mengatur beberapa pelonggaran lain, seperti dibolehkannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM), dibolehkannya beroperasi 100 persen bagi industri sektor esensial dengan sistem kerja dua shift, pelaksanaan Liga 1 di Stadion Pakansari.
Kemudian, makan di tempat dibolehkan dengan waktu maksimal 30 menit bagi pengunjung warung makan, pelaksanaan konstruksi boleh beroperasi 100 persen, kegiatan pelatihan olahraga untuk persiapan PON XX dan PORPROV IV Jawa Barat dapat dilaksanakan.
Nama Bayi Gajah
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ade Yasin juga memberikan nama Bonesia bagi bayi gajah di Taman Safari Indonesia.
"Bayi gajah diberi nama Bonesia, jadi singkatan dari Bogor Indonesia, karena lahirnya di Bogor," kata Ade Yasin.
Bonesia, yang lahir pada 20 April 2021, adalah anak dari gajah betina bernama Nila dengan pejantan bernama Kadir. Kelahiran Bonesia menambah anggota populasi gajah di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor menjadi sekitar 50 gajah.
Sementara itu, Direktur TSI Group Jansen Manansang mengatakan bahwa Taman Safari Bogor membantu kelahiran 275 satwa sepanjang tahun 2020. "Tidak ada satwa jadi kurus apa lagi mati, malah ada 275 satwa yang lahir sejak awal tahun 2020 sampai akhir 2020, selama pandemi Covid-19," katanya.
Ia mengatakan bahwa meski TSI beberapa kali ditutup pada masa pandemi Covid-19, pengelola tidak sampai harus mengurangi porsi makanan satwa karena pemasukan berkurang. "Tidak ada yang kita kurangi, artinya dari segi pakan, segi perawatan, standarnya sama seperti masa sebelum pandemi. Dalam hal ini peran pemerintah juga membantu dalam segi (pemenuhan) pakan," kata Jansen, menambahkan, jumlah satwa di TSI Bogor lebih dari 3.000.
Sementara General Manager TSI Bogor Emeraldo Parengkuan menyebutkan bahwa Taman Safari Indonesia mulai dibuka untuk umum pada Rabu (25/8), meski jumlah pengunjungnya masih terbilang minim.
- Baca Juga: Transportasi Jakarta akan Gunakan QRIS
- Baca Juga: Bogor Bahas Peningkatan Daya Saing Koperasi
"Iya mulai Rabu (beroperasi). Masih sedikit sih (jumlah pengunjung), kita juga belum mau promo besar," kata Aldo.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 PLN UP3 Kotamobagu Tanam Ratusan Pohon untuk Kelestarian Lingkungan
- 2 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 3 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 4 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
- 5 Bursa Makin Bergairah! 15 Juta Investor Ramaikan Pasar Modal Indonesia