Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tak Hanya El Nino, Beras Mahal Karena Rapuhnya Adaptasi Iklim Pertanian

Foto : ANTARA/Rahmad

Petani melihat sawah mereka yang kekeringan di Desa Rayeuk Kareung Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (13/2/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

1. Pembangunan infrastruktur lokal

Pemerintah perlu membangun infrastruktur lokal yang sejalan dengan karakteristik sosio-ekologis di masing-masing wilayah. Setiap area di Indonesia memiliki karakteristik sosio-ekologis yang spesifik dan sensitivitas yang berbeda terhadap guncangan cuaca.

Alih-alih melakukan sentralisasi produksi pertanian yang meniadakan peran penyangga dari iklim mikro dan ekosistem lokal (seperti program Food Estate), pemerintah perlu membangun (atau mendukung dibangunnya) infrastruktur yang tangguh iklim di dalam sistem ekologis-sosial daerah. Contoh yang nyata adalah dukungan pemerintah terhadap sistem irigasi tradisional Subak di Bali yang menjamin keadilan akses air bagi petani.

2. Peningkatan akses sumber daya pertanian

Mayoritas petani padi di Indonesia termasuk ke dalam kategori petani gurem dan paruh waktu yang amat rentan terhadap guncangan ekonomi ataupun iklim. Karena itu, pembangunan ketahanan pangan juga berarti menurunkan kerentanan petani gurem terhadap perubahan iklim.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top