![Tak Ada Lagi Tes Keperawanan](https://koran-jakarta.com/images/article/tak-ada-lagi-tes-keperawanan-210814001946.jpg)
Tak Ada Lagi Tes Keperawanan
![Tak Ada Lagi Tes Keperawanan](https://koran-jakarta.com/images/article/tak-ada-lagi-tes-keperawanan-210814001946.jpg)
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa
Tidak Relevan
Di sisi lain, Kasad Andika menegaskan, aturan pemeriksaan genital atau kelamin, khususnya bagian dalam dari vagina dan cervix (rahim) untuk calon prajurit wanita, ditiadakan. Tes tersebut untuk melihat kondisi hymen (selaput dara) apakah masih sempurna atau ruptured (sobek) seluruhnya ataupun sebagian, adalah bagian dari perubahan untuk kemajuan yang diterapkan Angkatan Darat.
Dalam kesempatan lain, Kasad menyebutkan, tes tersebut dianggap tidak lagi memiliki relevansi terhadap tujuan pendidikan militer. "Karena itu, yang tidak ada lagi hubungannya, tidak perlu lagi dipertahankan," tegasnya.
Sebaliknya, sejumlah tes seperti buta warna, apakah calon mengidap penyakit atau kelainan yang bisa mengancam jiwa, justru semakin rinci dan ketat. Untuk tes buta warna, misalnya, kini selain menggunakan metode tes Ishira, juga ditambah tes Hardy-Rand-Rittler.
Dengan dua tes, buta warna sebagian yang banyak diderita di Indonesia, bisa terdeteksi. Dengan pemeriksaan kesehatan yang relevan dan lebih ketat itu diharapkan terpilih calon prajurit yang memiliki kesamaptaan (kesempurnaan, ketangguhan) jasmani yang terbaik untuk dibina menjadi prajurit mumpuni.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya