Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Taiwan Sebut Tiongkok Normalkan Kegiatan Militer

Foto : Reuters
A   A   A   Pengaturan Font

Tiongkok berusaha untuk "menormalkan" kegiatan militernya di dekat Taiwan, termasuk melintasi garis tengah Selat Taiwan, yang menimbulkan tantangan yang belum pernah terlihat sebelumnya, kata kementerian pertahanan Taiwan, Selasa.

Tiongkok, yang memandang pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri, melakukan latihan perang termasuk menembakkan rudal ke Taipei pada awal Agustus sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan.

Kegiatan militer Tiongkok di dekat Taiwan terus berlanjut pada tingkat yang jauh berkurang meskipun pesawat militer Tiongkok masih secara rutin melintasi garis tengah Selat Taiwan, yang sebelumnya berfungsi sebagai penghalang tidak resmi antara keduanya.

"Di masa depan, aktivitas pesawat dan kapal militer Komunis Tiongkok yang memasuki zona identifikasi pertahanan udara kami, melintasi garis tengah dan mendekati wilayah maritim yang dekat dengan pulau itu secara bertahap akan menjadi lebih normal," kata kementerian itu.


"Militer nasional menghadapi tantangan yang tidak seperti (apa pun) yang pernah dilihat sebelumnya," kata kementerian itu dalam sebuah laporan kepada parlemen sebelum Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng menjawab pertanyaan anggota parlemen pada hari Rabu, salinannya ditinjau oleh Reuters.

Tiongkok mengatakan angkatan bersenjatanya memiliki hak untuk beroperasi di sekitar Taiwan karena itu adalah wilayah Tiongkok.

Pemerintah Taiwan telah mengecam ancaman Beijing dan menolak klaim kedaulatan Tiongkok, dengan mengatakan hanya 23 juta penduduk pulau itu yang memiliki hak untuk memutuskan masa depan mereka.

Taiwan akan bereaksi terhadap ancaman militer Tiongkok dengan "secara tepat" meningkatkan tingkat kesiapan tempurnya dan tetap dalam siaga tinggi, kata kementerian itu.

Sementara dunia terganggu oleh perang di Ukraina, Tiongkok telah meningkatkan angkatan bersenjatanya dan meningkatkan tekanan pada Taiwan, kata kementerian itu.

Dalam laporannya yang meminta persetujuan parlemen untuk anggaran pertahanan tahun depan, kementerian juga mengatakan pihaknya berharap untuk memprioritaskan pengeluaran untuk amunisi dan suku cadang senjata untuk memenuhi "kesiapan tempur yang mendesak".

Pemerintah telah mengusulkan $19 miliar dalam pengeluaran pertahanan untuk tahun depan, peningkatan dua digit pada tahun 2022 yang mencakup dana untuk jet tempur baru.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top