Taipan Properti Vietnam yang Divonis Mati Hadapi Sidang Putusan Banding
Taipan properti Vietnam Truong My Lan (tengah) terlihat di pengadilan di kota Ho Chi Minh pada 11 April 2024.
Foto: CNA/AFP/STRHANOI - Seorang taipan properti Vietnam yang dijatuhi hukuman mati karena penipuan bernilai miliaran dollar pada hari Selasa (3/12) ini akan mengetahui apakah ia akan diampuni, dalam putusan pengadilan banding atas salah satu kasus korupsi terbesar dalam sejarah.
Pengembang properti Truong My Lan (68) divonis bersalah awal tahun ini atas penggelapan uang dari Saigon Commercial Bank (SCB) - yang menurut jaksa ia kendalikan - dan dijatuhi hukuman mati atas penipuan senilai total 27 miliar dollar AS.
Dalam permohonan resminya yang ditulis tangan sepanjang lebih dari lima halaman yang dilihat AFP, Lan mengatakan bahwa hukuman mati itu "terlalu berat dan kejam", dan ia meminta pengadilan untuk mempertimbangkan pendekatan yang lebih "lunak dan manusiawi".
Puluhan ribu orang yang telah menginvestasikan tabungan mereka di SCB kehilangan uang, menggemparkan negara komunis itu dan memicu protes yang jarang terjadi.
Menurut hukum Vietnam, Lan dapat terhindar dari hukuman mati jika dia secara proaktif mengembalikan tiga perempat aset yang digelapkan dan dinilai telah bekerja sama secara memadai dengan pihak berwenang.
Namun jaksa berpendapat ia tidak memenuhi persyaratan, dan menekankan konsekuensi kejahatannya "besar dan belum pernah terjadi sebelumnya".
Lan, yang mendirikan grup pengembangan real estate Van Thinh Phat, mengatakan kepada pengadilan di Kota Ho Chi Minh bahwa "cara tercepat" untuk membayar kembali dana yang dicuri adalah "dengan melikuidasi SCB, dan menjual aset kami untuk membayar kembali SBV dan masyarakat".
"Saya merasa sedih karena pemborosan sumber daya nasional," kata Lan minggu lalu, seraya menambahkan bahwa ia merasa "sangat malu dituduh melakukan kejahatan ini".
Lan hanya memiliki 5 persen saham di SCB di atas kertas, tetapi dalam persidangannya pengadilan menyimpulkan bahwa ia secara efektif mengendalikan lebih dari 90 persen melalui keluarga, teman, dan staf.
Bank Negara mengatakan pada bulan April, pihaknya memompa dana ke SCB untuk menstabilkannya, tanpa mengungkapkan berapa jumlahnya.
Di antara aset yang dimiliki Lan dan Van Thinh Phat adalah pusat perbelanjaan, pelabuhan, dan kompleks perumahan mewah di pusat bisnis Kota Ho Chi Minh.
Selama persidangan pertamanya pada bulan April, Lan dinyatakan bersalah atas penggelapan 12,5 miliar dollar AS, tetapi jaksa mengatakan total kerugian yang disebabkan oleh penipuan itu mencapai 27 miliar dollar AS - setara dengan sekitar 6 persen PDB negara itu tahun 2023.
Lan dan puluhan terdakwa, termasuk pejabat senior bank sentral ditangkap sebagai bagian dari tindakan keras korupsi nasional yang dijuluki "tungku pembakaran" yang telah menyeret banyak pejabat dan anggota elite bisnis Vietnam.
Sebanyak 47 terdakwa lainnya telah meminta pengurangan hukuman pada tingkat banding.
Bulan lalu, Lan dihukum karena pencucian uang dan dipenjara seumur hidup dalam kasus terpisah.
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Kenakan Tarif Impor untuk Menutup Defisit Anggaran
- 3 Penyakit Kulit Kambuh Terus? Mungkin Delapan Makanan Ini Penyebabnya
- 4 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- 5 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis
Berita Terkini
- Dukung MBG, PGN dan BGN Kerjasama Penyediaan Pasokan Gas Bumi
- Sederhanakan Regulasi, Mentan Tegaskan Akan Percepat Penyaluran Pupuk Bersubsidi
- Ingin Akhiri Rentetan Hasil Buruk, Pep Guardiola Minta Skuad City Kerja Keras Atasi Forest
- Ayo Segera Cari Infonya! Kemenhub Sediakan Mudik Gratis untuk 38.772 Penumpang di Masa Natal dan Tahun Baru 2025.
- Pasca Erupsi Gunung Lewatobi Laki-Laki, Penerbangan Beroperasi Kembali