Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Temu Purnawirawan AD

Tahun Politik Rawan Konflik

Foto : Istimewa

Silaturahmi -- Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman menggelar acara silahturahmi dengan sejumlah purnawirawan TNI AD di Mabesad, Jakarta, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Tahun politik 2024 akan mempertemukan berbagai kepentingan dari golongan dan kelompok. Tentu ini rawan memicu konflik yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat bersilaturahmi dengan sejumlah purnawirawan TNI AD di Mabesad beberapa hari yang lalu, seperti dikutip dari keterangan tertulis Dinas Penerangan TNI AD (Dispenad) di Jakarta, Jumat (18/2).

"Tahun politik tentunya akan banyak kepentingan dari golongan dan kelompok yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Jenderal Dudung.

Namun menurut Dudung, hal itu dapat dihindari jika semua elemen bangsa tetap berpegang teguh pada Bhineka Tunggal Ika serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Angkatan Darat tentunya akan berdiri di garda paling depan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Inilah alasan acara silaturahmi sangat penting.

"Forum silaturahmi ini penting, guna menerima masukan-masukan dari para senior, sehingga dapat menjalankan tugas sesuai dengan norma. Saya juga memohon bimbingan dan arahan dari para senior agar marwah Angkatan Darat tetap terjaga," ujar Kasad.

Dalam kesempatan itu juga, orang nomor satu di Angkatan Darat ini meminta masukkan kepada para purnawirawan yang hadir bagaimana solusi yang tepat dalam mengatasi berbagai kasus seperti masalah Papua.

"Saat ini telah dilakukan berbagai upaya kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan di Papua dengan cara pendekatan teritorial prajurit TNI AD dengan masyarakat sehingga harapannya permasalahan di Papua dapat diselesaikan," katanya.

Sementara itu, salah satu tokoh purnawirawan Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, mengatakan bahwa saat ini ada beberapa ancaman yang dapat mengganggu stabilitas negara. Di antaranya konflik perbatasan dengan Asean dan pergerakan di daerah yang berusaha meninggalkan NKRI seperti yang terlihat saat ini di Papua.

Sedangkan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoedin mengingatkan tentang jati diri TNI AD sebagai tentara pejuang, tentara rakyat dan tentara nasional. Menurutnya jati diri itu merupakan hasil pemikiran dari para pendahulu yang harus dipegang teguh.

Sedangkan, Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu mengapresiasi digelarnya acara silaturahmi. Menurutnya, pertemuan ini sangat bagus, agar ada kesinambungan hubungan antara senior dan junior. Rantai Komando tidak boleh putus.

"Teruslah baik-baik terhadap rakyat, karena bila sudah seperti itu, tanpa diminta rakyat pun akan mendukung TNI AD," ujarnya.

Pernyataan serupa juga disampaikan Letjen TNI (Purn) J. Suryo Prabowo. Menurutnya, ancaman ke depan bukan dari luar, tetapi dari rakyat sendiri. "Semoga TNI AD selalu di hati rakyat," katanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top