Tahun 2019, Surat Utang Korporasi Jatuh Tempo Rp112,4 Triliun
Secara sektoral yang akan banyak menerbitkan obligasi korporasi adalah perbankan dan pembiayaan. Adapun penerbitan obligasi dari BUMN di tahun depan masih akan aktif menerbitkannya terkait dengan pembangunan infrastruktur yang masih berjalan.
"Perbandingannya 50:50, tetapi untuk swasta adalah yang memiliki rating tinggi AAA (triple A) dan AA (double A)," ujar dia.
Sementara itu, realisasi penerbitan baru obligasi korporasi selama periode Januari-November 2019 mencapai 127,1 triliun rupiah.
Salyadi menjelaskan, proporsi dari penerbitan baru obligasi tersebut yakni 100,8 triliun rupiah merupakan obligasi korporasi, 22,7 triliun rupiah adalah Surat Utang Jangka Menengah (SUJM), dan sisanya sebesar 3,6 triliun rupiah dalam bentuk sekuritisasi. "Penerbitan baru per akhir November 2018 didominasi oleh perusahaan dari sektor pembiayaan, perbankan dan konstruksi secara nominal," jelas dia.
Total emisi obligasi perusahaan pembiayaan sepanjang periode Januari-Oktober 2018, tercatat sebesar 39,92 triliun rupiah, perbankan 33,59 triliun rupiah, konstruksi 6,90 triliun rupiah, dan telekomunikasi 7,45 triliun rupiah. Selain itu, perusahaan di sektor pertambangan dua triliun rupiah, makanan dan minuman 764 miliar rupiah, properti 1,06 triliun rupiah, dan lainnya 35,48 triliun rupiah.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya