Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tahi Lalat Bisa jadi Pertanda Anda Terkena Kanker Kulit Melanoma

Foto : Healio Dermatology

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Walaupun tahi lalat yang juga dikenal sebagai nevus adalah tumor berpigmen jinak, siapa sangka bahwa tahi lalat dapat mengindikasikan bahwa seseorang terkena melanoma, yakni jenis kanker kulit paling berbahaya.

Para peneliti telah menemukan beberapa perubahan gen di dalam sel tahi lalat yang dapat menyebabkannya menjadi sel melanoma. Faktanya, menurut Mayo Clinic, perubahan pada tahi lalat bisa menjadi tanda dan gejala pertama terjadinya melanoma. Meski kebanyakan tahi lalat tidak akan pernah menimbulkan masalah, tetapi seseorang yang memiliki banyak tahi lalat lebih berisiko mengembangkan melanoma.

Masih dilansir dari laman Mayo Clinic, tahi lalat yang normal biasanya berupa bercak cokelat atau hitam yang merata pada kulit. Bentuknya sendiri bisa datar atau menonjol, baik bulat atau oval. Umumnya, tahi lalat normal berukuran kurang dari 6 milimeter. Walau beberapa tahi lalat dapat hadir saat lahir, tetapi sebagian besar justru muncul selama masa kanak-kanak atau dewasa muda. Seiring perkembangan, biasanya ukuran, bentuk, dan warna tahi lalat akan tetap sama selama bertahun-tahun. Bahkan, beberapa tahi lalat akhirnya bisa memudar. Tetapi tetap penting untuk mengenali perubahan pada tahi lalat, seperti ukuran, bentuk, warna, atau teksturnya, yang dapat menunjukkan kemungkinan berkembangnya melanoma.

Menurut American Cancer Society, risiko melanoma juga bergantung pada jenis tahi lalat. Tahi lalat atipikal atau dysplastic nevi misalnya. Meski terlihat normal, tahi lalat ini memiliki sejumlah ciri melanoma. Tahi lalat atipikal seringkali lebih besar dari tahi lalat lain dan memiliki bentuk atau warna yang tidak normal. Mereka dapat muncul pada kulit yang terpapar sinar matahari serta kulit yang biasanya tertutup, seperti pada bokong atau kulit kepala. Kabar baiknya, Hanya sebagian kecil nevi displastik yang dapat berkembang menjadi melanoma.

Namun, risiko melanoma dapat meningkat pada orang dengan dysplastic nevus syndrome atau mereka yang memiliki banyak tahi lalat atipikal. Terutama jika memiliki anggota keluarga dengan riwayat melanoma. Orang dengan kondisi ini memiliki risiko melanoma seumur hidup yang sangat tinggi, sehingga mereka perlu menjalani pemeriksaan kulit yang sangat menyeluruh dan teratur oleh dokter kulit. Terkadang foto seluruh tubuh diambil untuk membantu dokter mengenali jika tahi lalat berubah dan tumbuh.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top