Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Syarat Tes Antigen dan PCR Dicabut, Penumpang Pesawat Melonjak Drastis pada Maret

Foto : ANTARA/ Sutarmi

Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo DIY

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) I mencatat telah melayani sebanyak 3.692.998 penumpang di 15 bandara kelolaan selama Maret 2022 atau tumbuh 55,5% dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy). Seperti diketahui, pada 8 Maret lalu, penumpang pesawat tak perlu membawas hasil tes antigen atau PCR sebelum keberangkatan.

Direktur Utama PT AP I (Persero), Faik Fahmi mengatakan jumlah penumpang dan trafik penerbangan yang kembali merangkak naik ini merupakan pertanda positif dari kembalinya kepercayaan diri masyarakat untuk kembali bepergian dengan transportasi udara. Kenaikan ini tentu saja mengimbangi pertumbuhan trafik penerbangan ini dengan mengimplementasikan protokol kesehatan secara ketat, di samping dengan menyediakan layanan terbaik bagi pengguna jasa bandara.

"Pada Maret 2022, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar kembali menjadi bandara dengan jumlah penumpang terlayani terbanyak di antara 15 bandara kelolaan Angkasa Pura I, dengan 830.719 penumpang. Bandara Juanda Surabaya berada di urutan kedua terbanyak dengan 766.305 penumpang, disusul Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 605.133 penumpang," kata Faik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/4).

Dia menambahkan hal yang sama juga terjadi pada lalu lintas kargo, di mana terdapat sebanyak 39.720.699 kg kargo terlayani. Jika dibandingkan dengan catatan pada periode Maret 2021, dengan 36.840.901 kg kargo terlayani, maka terdapat pertumbuhan lalu lintas kargo sebesar 7,82%.

Lalu, kata Faik untuk pergerakan pesawat udara, dengan catatan 35.740 pergerakan pesawat selama Maret 2022 berbanding dengan 39.695 pergerakan pesawat pada Maret 2021, maka terjadi penurunan jumlah pergerakan pesawat yang terlayani di 15 bandara kelolaan Angkasa Pura I sebesar 9,9%. Penurunan tersebut disebabkan menurunnya jumlah pergerakan pesawat charter dan non-komersial sebesar 86%. Berbanding terbalik dengan jumlah pergerakan pesawat charter, pergerakan pesawat domestik dan internasional justru mengalami pertumbuhan, masing-masing sebesar 14,6% dan 39,6%.

"Pada Maret 2022 ini, kami kembali mencatat angka positif untuk pergerakan penumpang, pesawat, dan kargo di 15 bandara yang kami kelola dibandingkan dengan catatan di bulan Maret 2021 lalu. Tentu saja, jumlah penumpang dan trafik penerbangan yang kembali merangkak naik ini merupakan pertanda positif dari kembalinya kepercayaan diri masyarakat untuk kembali bepergian dengan transportasi udara," katanya.

Faik juga menyatakan keoptimistisan pihaknya jika proyeksi pertumbuhan trafik penumpang dan penerbangan, utamanya dengan berbagai faktor yang mendukung seperti berlakunya syarat perjalanan udara yang semakin memudahkan calon penumpang, diperbolehkannya mudik Lebaran & cuti bersama, kembali beroperasinya penerbangan reguler internasional utamanya di Bali, Surabaya, Lombok, Manado ditambah Yogyakarta & Makassar.

"Kami percaya hal ini akan dapat memberi dampak positif terhadap pertumbuhan trafik penumpang di bandara kami," tutupnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top