Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

‘Swiftonomics’, Belajar dari Tur Taylor Swift yang Menguntungkan Singapura

Foto : The Conversation Indonesia/Shinta Saragih/CC BY

Sketsa Taylor Swift.

A   A   A   Pengaturan Font

Di tengah kekhawatiran ini, Swift, penyanyi dan penulis lagu dari Amerika Serikat (AS), mungkin punya satu solusi untuk mengatasi tantangan ini. Selain pembelajaran ekonomi mikro dan makro, 'Swiftonomics' dapat menjadi satu mata kuliah yang menarik-terutama dalam mendiskusikan dampak ekonomi dari tur global penyanyi multitalenta ini.

Tur yang memecahkan rekor

Eras adalah tur konser keenam dari Taylor Swift. Konser ini dimulai pada Maret 2023 dan dijadwalkan berakhir pada Desember 2024. Terdiri dari 152 pertunjukan yang ditampilkan di lima benua, para kritikus memberikan ulasan yang sangat positif untuk desain estetika konser yang megah dan suasana konser yang immersive-menggabungkan pengalaman nyata dan digital sehingga menghasilkan keterlibatan mendalam atau penuh.

Tur ini berhasil menjadi tur musik terlaris sepanjang sejarah, dan menjadi tur yang pertama mencapai total penjualan tiket sebesar US$1 miliar (sekitar Rp 16.38 triliun) secara global. Yang lebih mengesankan lagi, jumlah tersebut belum termasuk penjualan film Eras Tour yang kabarnya menghasilkan US$250 juta (setara Rp 4.1 triliun), ditambah lagi merchandise senilai US$200 juta (setara Rp 3.3 triliun) yang terjual selama tur tersebut.

Lalu, apa hubungan tur ini dengan resesi global?
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top