‘Swiftonomics’, Belajar dari Tur Taylor Swift yang Menguntungkan Singapura
Sketsa Taylor Swift.
‘Swiftonomics’ bisa menjadi satu mata kuliah yang menarik, terutama dalam mendiskusikan dampak ekonomi dari tur global penyanyi ini.
Tommy Soesmanto, Griffith University
Ketika Taylor Swift mendendangkan "Shake It Off" waktu berkonser di suatu negara, ia mungkin dapat membantu perekonomian negara tersebut untuk shake off atau terlepas dari dampak perlambatan ekonomi global.
Sejak Bank Dunia mengumumkan kemungkinan resesi global dalam laporannya pada 2022, kekhawatiran dunia akan periode kontraksi ekonomi yang berkepanjangan melanda banyak negara.
Pada bulan Januari, Bank Dunia memperkirakan perekonomian global akan mengalami perlambatan untuk tahun ketiga secara berturut-turut di tahun 2024. Menurut pengamatan beberapa ahli, hal ini berpotensi menimbulkan resesi dalam waktu dekat.
Dampak dari resesi global bisa saja berbeda dari satu negara ke negara lain. Namun dengan terganggunya rantai pasokan dan arus modal, gejala dan dampak terhadap ekonomi yang umum terjadi adalah peningkatan angka pengangguran dan tingkat kemiskinan, kenaikan harga, penurunan laba, dan kebangkrutan (pailit) bagi para pelaku usaha.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya