Swasta Harus Bantu Pemerintah Bangun SDM Unggul
Perusahaan ekspedisi, SiCepat Ekspres menyalurkan bantuan perlengkapan belajar kepada 247 anak di tiga yayasan panti sosial di Jakarta, Kabupaten Bogor dan Depok.
JAKARTA - Sumber daya manusia (SDM) unggul menjadi kunci bagi Indonesia bersaing di kancah ekonomi global. Pada 2021, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mencapai 72,29 atau meningkat 0,35 poin (0,49 persen) dibandingkan capaian tahun sebelumnya (71,94). Peningkatan IPM ini harus terus dibantu oleh banyak kalangan, bukan hanya Pemerintah tetapi juga sektor swasta.
The Kim Hai, CEO SiCepat Ekspres mengatakan, sebagai salah satu perusahaan swasta yang bergerak di sektor logistik, pihaknya turut bertanggung jawab membantu pemerintah meningkatkan kualitas SDM.
Memperingati Hari Anak Nasional perusahaan ekspedisi itu menyalurkan bantuan perlengkapan belajar kepada 247 anak di tiga yayasan panti sosial di antaranya Panti Asuhan Kampung Melayu, Yayasan Senja Cibinong Kabupaten Bogor dan Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu Al-Manah Depok.
"Isinya alat tulis, buku bacaan, tas sekolah hingga mainan yang disalurkan dengan total keseluruhan lebih dari 5.000 item," ucapnya di Jakarta, Kamis (28/7).
The Kim Hai menjelaskan momentum Hari Raya Anak Nasional harus dirayakan dengan optimis bahwa anak-anak sekarang akan menjadi pemimpin masa depan. Karena itu mereka harus dibantu agar bisa bertumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Salah satu poin dalam IPM itu ialah dimensi pendidikan artiinya anak anak harus memiliki harapan lama sekolah. Itu menjadi kekuatan mereka dalam bersaing di pasar kerja ke depannya.
Sejak 2019, perusahaan logistik itu berkomitmen mendukung tumbuh kembang anak dan telah melakukan pembangunan sekolah di wilayah Indonesia Timur. Hingga saat ini, SiCepat telah merenovasi total empat gedung sekolah yaitu, SD Inpres Nanga Nae di Labuan Bajo (NTT), SDN Wikico Rongo di Sumba (NTT), PAUD Alam Manusak di Kupang (NTT), dan PAUD Restu Amanda di Lombok (NTB).
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya