![Swasta Dilibatkan untuk Tes Covid-19 di Daerah](https://koran-jakarta.com/images/article/php_w_60b_resized.jpg)
Swasta Dilibatkan untuk Tes Covid-19 di Daerah
![Swasta Dilibatkan untuk Tes Covid-19 di Daerah](https://koran-jakarta.com/images/article/php_w_60b_resized.jpg)
KORBAN DIMAKAMKAN I Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Senin (30/3).
Tes PCR dinilai lebih presisi dalam mendeteksi seseorang terpapar Covid-19 atau tidak. Metode PCR merupakan suatu teknik memperbanyak replikasi DNA secara enzimatik tanpa menggunakan organisme. Cara yang dilakukan dengan mengecek keberadaan virus melalui swab test atau mengambil sampel lendir melalui hidung. Namun, teknik ini membutuhkan waktu dan analisis hasil.
Berbeda dengan metode rapid test (tes massal) yang menggunakan sampel darah untuk menguji keberadaan virus korona jenis baru tersebut. Rapid test memang lebih cepat dari PCR yaitu sekitar 15 menit hingga tiga jam.
"Rapid Test"
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan rapid test menggunakan spesimen darah dan bukan dari tenggorokan atau kerongkongan seperti tes PCR dan genome sequence yang selama ini dilakukan Kemenkes memiliki kelemahan.
Rapid test disebut membutuhkan reaksi dari imunoglobin pasien yang terinfeksi virus korona, paling tidak seminggu. Sebab, jika pasien belum terinfeksi atau terinfeksi selama kurang dari seminggu, kemungkinan bacaan imunoglobinnya akan negatif.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya