Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Rohingya I Pemimpin Myanmar Absen karena Ingin Pulihkan Stabilitas

Suu Kyi Tak Akan Hadiri Sidang Umum PBB

Foto : REUTERS/Carlo Allegri

Pemimpin de facto Myanmar yang juga penerima anugerah Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi, saat berpidato dalam sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-71 di Manhattan, New York, Amerika Serikat, pada 21 September 2016. Tahun ini Suu Kyi absen menghadiri sidang umum PBB dengan alasan harus mengendalikan situasi keamanan, perdamaian internal, dan stabilitas serta berupaya mencegah menyebarnya konflik komunal di negerinya.

A   A   A   Pengaturan Font

Situasi krisis di Myanmar membuat pemimpin de facto Aung San Suu Kyi memutuskan untuk tak menghadiri sidang umum Perserikatan Bangsa- Bangsa dan memilih untuk mengendalikan keamanan dan mencegah menyebarnya konflik komunal.

YANGON - Pemimpin nasional Myanmar yang juga peraih anugerah Nobel bidang perdamaian pada 1991, Aung San Suu Kyi, tidak akan menghadiri pertemuan sidang umum PBB. Krisis etnis di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, menjadi alasan ketidakhadirannya.

"Dia sedang mencoba mengendalikan situasi keamanan, perdamaian internal, dan stabilitas serta berupaya mencegah menyebarnya konflik komunal," kata Zaw Htay, juru bicara Suu Kyi, Rabu (13/9).

Lebih lanjut dalam keterangan tertulis, Zaw mengatakan Suu Kyi tidak akan menghadiri sidang umum PBB karena adanya risiko krisis ancaman keamanan yang muncul dari para pemberontak serta upayanya yang sedang memulihkan stabilitas.

Keputusan Suu Kyi untuk absen dalam sidang umum PBB telah memicu banyak spekulasi. Pasalnya, Suu Kyi saat ini sedang menghadapi tekanan dunia internasional agar segera mengakhiri konflik kekerasan di wilayah barat Negara Bagian Rakhine yang meletup pada 25 Agustus lalu. Ketika itu, kelompok militan etnis Rohingya yang marah menyerang sekitar 30 pos-pos polisi di perbatasan dan sebuah kamp Angkatan Darat Myanmar disana.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top