Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Riset Bidang Kesehatan

Susu Mentah yang Mengandung Virus Flu Burung Dapat Menginfeksi Tikus

Foto : AFP/CDC DAN NIAID

CDC dan NIAID merilis foto yang menunjukkan mikrograf elektron transmisi berwarna dari partikel virus avian influenza A H5N1 (emas), yang tumbuh di sel epitel Madin-Darby Canine Kidney. Tikus yang diberi susu mentah yang terinfeksi flu burung mengalami tingkat virus yang tinggi di paru-parunya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan, Jumat (24/5).

A   A   A   Pengaturan Font

Survei Nasional

Sebagian besar susu di AS dipasteurisasi, namun 30 negara bagian AS mengizinkan penjualan susu mentah, yang menyumbang kurang dari 1 persen penjualan nasional. Sebuah survei nasional terhadap susu pasteurisasi, yang dipanaskan untuk membunuh patogen, menemukan partikel virus flu burung pada sekitar 20 persen sampel yang diuji.

Studi tersebut juga menemukan kadar virus flu burung turun secara perlahan pada susu mentah yang disimpan pada suhu pendingin. Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional, bagian dari Institut Kesehatan Nasional AS, mendanai penelitian ini.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah menyarankan untuk tidak meminum susu mentah dan pejabat AS telah meminta peternakan sapi perah untuk mempasteurisasi susu yang dibuang. Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) mengatakan secara keseluruhan risiko kesehatan masyarakat yang ditimbulkan akibat influenza A (H5N1) baru-baru ini kecil. Bagi mereka yang terinfeksi dari burung, hewan atau lingkungan yang terkontaminasi, risiko penularannya dianggap kecil hingga sedang.

WHO menekankan penilaian risiko kemungkinan dapat berubah karena pihaknya masih mempelajari lebih lanjut. "Virus tersebut telah ditemukan pada susu dan potensi perannya dalam transmisi masih diselidiki," kata WHO seraya mengimbau masyarakat agar mengonsumsi susu pasteurisasi dan bukan susu mentah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top