Pemimpin Baru Suriah Optimistis Jutaan Warganya Kembali
Pemimpin Suriah, Ahmed al-Sharaa
Foto: AFP/SYRIA'S TRANSITIONAL GOVERNMENTDAMASKUS - Pemimpin pemerintahan baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, menyatakan optimisme bahwa 14 juta warga Suriah yang mengungsi akan kembali ke negara mereka dalam waktu dua tahun setelah jatuhnya rezim Bashar Al-Assad.
Berbicara kepada pembuat film dokumenter dalam sebuah video yang ditayangkan pada Minggu (12/1), Al-Sharaa menekankan bahwa setelah runtuhnya rezim Baath pada Desember, warga Suriah yang terpaksa melarikan diri dari tanah air mereka kini mulai kembali.
"Saya yakin bahwa 14 juta orang Suriah akan kembali ke negara mereka dalam dua tahun. Hanya sekitar satu hingga 1,5 juta yang akan tetap tinggal (di luar negeri)," kata DIA.
Al-Sharaa mengkritik rezim yang digulingkan karena menggunakan institusi negara untuk menekan dan mendominasi penduduk, mengorganisir institusi untuk menindas rakyat, dan menggunakan taktik seperti penyiksaan dan pembunuhan.
Dia menguraikan komitmen pemerintahannya terhadap keadilan sebagai prinsip dasar untuk rekonstruksi dan pembangunan Suriah. "Jika negara lemah, warga negaranya tidak akan bisa kuat," katanya sembari menekankan perlunya rencana jangka pendek, menengah, dan panjang untuk institusi publik, badan legislatif dan eksekutif, serta sektor lainnya selama proses ini.
Dia juga mencatat bahwa mengatasi tantangan yang ada di masyarakat akan memakan waktu, tetapi bisa dicapai melalui perencanaan yang konsisten dan pendidikan publik. Al-Sharaa mengatakan rakyat Suriah mengatasi keputusasaan mereka melalui revolusi.
"Sekarang, rakyat Suriah mengangkat kepala mereka tinggi-tinggi di mana-mana. Kami telah mengubah jalannya sejarah," ungkap dia. SB/Ant/Anadolu/I-1
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 3 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 4 Industri Kosmetik Nasional Sedang 'Glowing', tapi Masyarakat Perlu Waspada
- 5 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal