Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Survei: Mayoritas Muslim Indonesia Salah Paham tentang Transisi Energi

Foto : The Conversation/Shutterstock/MaxZolotukhin

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Padahal, transisi energi sebetulnya lahir dari upaya untuk mengganti bahan bakar fosil ke energi yang lebih bersih seperti sinar matahari, angin, ataupun air. Upaya ini lahir dari urgensi global mengurangi dampak perubahan iklim yang menciptakan lebih banyak fenomena alam seperti banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, hingga pemutihan karang dan pengasaman laut.

Sayangnya, esensi itu belum tertangkap masyarakat muslim. Padahal, survei kami menemukan mayoritas responden (70,43%) mengetahui seputar perubahan iklim terjadi karena ulah manusia.

Pemahaman masyarakat muslim terkait transisi energi yang rendah turut berbanding lurus dengan minimnya pengetahuan masyarakat muslim tentang Islam berwawasan lingkungan, atau dikenal sebagai Green Islam. Gagasan ini menggabungkan prinsip Islam dan kesadaran perilaku lingkungan.

Survei kami memperlihatkan khalayak muslim belum mengetahui isu-isu Green Islam, seperti ekopesantren/pesantren hijau, fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) tentang lingkungan, fiqih penanggulangan sampah plastik, komunitas-komunitas lingkungan berbasis Islam, seperti Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) dan Kader Hijau Muhammadiyah. Ironisnya, banyak pula di antara mereka yang sebetulnya berasal dari ormas Islam inisiator gagasan ini.

Literasi energi dari pesantren dan ulama
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top