Surga bagi Bajak Laut
Foto: afp/ Johan ORDONEZSelama paruh pertama tahun 1500-an, orang Spanyol menjelajahi pesisir Yucatan dan Belize untuk mencari emas dan perak. Meskipun mereka tidak menemukan emas atau perak, tapi menemukan peluang dalam hal penebangan kayu karena hutannya cukup lebat.
Jadi, orang Spanyol mendirikan operasi penebangan dan ekspor bahan kayu, yang sisa-sisanya masih dapat ditemukan di sungai-sungai dan perairan dangkal di sekitar Belize. Di sini orang Spanyol mengalami konflik teritorial dengan Inggris dan konfrontasi dengan perompak yang telah mendirikan kamp di sepanjang pantai.
Dengan garis pantainya yang luas, populasi yang jarang, dan kurangnya pertahanan Spanyol, perairan di pantai timur Yucatan dan Belize merupakan titik penting bagi para bajak laut. Di sini, para bajak laut menyerang dan merampok kiriman emas dan perak yang datang dari Guatemala dan Honduras, serta harta karun lainnya dari selatan. Legenda setempat mengatakan bahwa Belize penuh dengan harta karun yang dikubur oleh gerombolan bajak laut yang menjelajahi perairan ini.
Belize adalah salah satu surga utama bagi bajak laut di setiap era Zaman Keemasan Pembajakan. Wilayah itu adalah lokasi utama untuk melancarkan serangan terhadap pemukiman dan kapal-kapal Spanyol. Abad ke-17 menjadi Era Perompak yang menyaksikan para perompak (bajak laut) menjarah permukiman Spanyol di pesisir, salah satunya adalah Belize.
Di daerah itu, terdapat banyak perompak seperti Contrabandista, Bucaneros, Corsarios, Filibusteros, Sea Dogs, dan Pechelinguas. Namun kelompok bajak laut resmi pertama di Belize adalah orang Baymen. Dari garis pantai Belize, mereka menyerang kapal-kapal dagang Spanyol dan terlibat dalam penebangan kayu gelondongan.
Orang Baymen awalnya menetap di sisi utara dari apa yang sekarang menjadi Kota Belize. Salah satu orang Baymen yang paling terkenal, Peter Wallace (juga dikenal sebagai Ballis). Ia merupakan salah satu orang pertama yang menjelajah ke daerah tersebut.
Salah satu bajak laut Karibia yang paling terkenal mengarungi perairan pesisir tropis Belize adalah Edward Thatch Jr, yang lebih terkenal dengan nama Blackbeard The Pirate. Ia dinamai demikian karena jenggot hitamnya yang tebal dan penampilannya yang menakutkan.
Blackbeard memang memiliki reputasi sebagai pria yang menakutkan. Namun, ia tidak seganas yang dikira orang. Ia menggunakan reputasinya untuk menakut-nakuti musuh dan bajak laut lainnya, tetapi ia jarang menggunakan kekerasan.
Pada tahun 1717, Blackbeard telah menjadi kepala armada kecil. Mereka telah menangkap sebuah kapal budak Prancis dengan 16 meriam lalu diklaim miliknya. Ia melengkapinya dengan 40 meriam dan menamai kapal barunya Queen Anne's Revenge. hay/I-1
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Presiden Prabowo Terbitkan Perpres 202/2024 tentang Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional
- 7 Obat Herbal Ini Ampuh Mengobati Nyeri Haid
- Wamen ESDM Pantau Kesiapan Pasokan Energi di SPBU Rest Area Batang
- 7 Obat Herbal Terbukti Efektif untuk Memperbaiki Metabolisme Tubuh
- ASDP Batasi Angkutan Barang Demi Kelancaran Lintas Merak-Bakauheni, Cek Jadwalnya!