Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 26 Agu 2021, 12:05 WIB

Sungguh Menggembirakan Pemerintah Berencana Gelar Vaksinasi Booster untuk Masyarakat Umum Tahun 2022

Foto: Istimewa

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah berencana membuka pemberian vaksin booster atau vaksin dosis ketiga untuk masyarakat umum pada tahun depan. Tentunya rencana tersebut setelah suntikan pertama dan kedua sudah mencapai target.

"Rencananya kapan pemerintah akan melakukan suntik ketiga, kalau kita semakin cepat kita harapkan mungkin di Januari. Sudah bisa selesai semua di awal tahun depan kita sudah mulai melakukan suntik ketiga," ucap Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (25/8).

Budi menyampaikan hasil diskusi dengan Presiden Jokowi bahwa beliau memberikan lampu hijau dan untuk pembiayaan vaksin dosis ketiga pemerintah akan menanggung biaya bagi peserta BPJS. Namun, selain itu terbuka juga skema pembiayaan secara mandiri bagi masyarakat yang ingin mendapatkan booster dengan harga tidak terlalu mahal.

"Diskusi juga dengan bapak presiden sudah diputuskan oleh beliau bahwa yang ke depan yang akan dibayar negara kemungkinan besar hanya PBI saja sedangkan yang lainnya kalau toh biayanya juga tidak terlalu mahal akan dimasukan ke skema yang umum. Bisa beli langsung dari diri sendiri atau juga bisa melalui mekanisme BPJS," ujar Budi.

Budi menjelaskan kemungkinan harga sekali suntikan itu 7-8 dollar AS atau sekitar Rp100.000-Rp150.000. Pemerintah juga akan membuka bermacam jenis vaksin supaya masyarakat bisa memilih.

"Kita akan juga buka secara terbuka vaksin-vaksin yang masuk sehingga rakyat yang ingin mendapatkan booster bisa memilih, yang memiliki uang mau menyuntik 100 ribu atau 150 ribu bisa memilih. Sedangkan yang memang PBI kita bisa lakukan subsidinya lewat BPJS," kata Budi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia Slamet Budiarto juga mengusulkan adanya vaksin booster. Hal itu mengingat antibodi vaksin yang kemungkinan sudah mengalami penurunan.

"Kami usulkan juga ada skenario kedua apabila itu tidak tercapai. Sehingga yang bulan Januari, Februari, Maret, April (sudah divaksin) perlu dilakukan booster. Karena antibiodinya sudah turun," tutur Slamet.

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.