
Sultan Tunggu Rekomendasi UNESCO Terkait Pengelolaan Sumbu Filosofi

Pengendara melintas di dekat Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Selasa (19/9). UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta menjadi warisan dunia.
Terkait rekomendasi itu, Sultan masih menunggu kabar dari sejumlah delegasi dari Yogyakarta yang dikirim untuk menghadiri Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage Committe (WHC) di Riyadh, Arab Saudi.
Dibentuk Wadah
Belajar dari penetapan warisan budaya dunia, baik yang ada di Eropa, Russia, Jepang, menurut Sultan, biasanya akan dibentuk sebuah wadah atau organisasi terkait pengelolaan kawasan itu yang terdiri atas pemerintah, akademisi, serta perwakilan masyarakat. "Masyarakat harus ada. Aspirasi dari mereka juga perlu didengar. Jadi jangan maunya sendiri, kan kira-kira begitu," kata dia.
Sultan memastikan penetapan warisan budaya dunia oleh UNESCO tidak serta-merta melarang aktivitas pembangunan di sepanjang kawasan itu.
Hanya saja, menurut dia, apabila lokasi pembangunan masuk dalam bagian Sumbu Filosofi, dimungkinkan ada pembatasan sesuai dengan rekomendasi. "Jadi tetap boleh membangun," ucap Sultan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya