Sulit Mendapat Energi Murah Kalau Terus Bergantung pada Fosil
INDONESIA HARUS MEMANFAATKAN ENERGI MURAH DARI EBT I Warga membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya kapasitas 4.700 Wp di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Selasa (28/3). Indonesia memiliki sumber energi baru terbarukan (EBT) yang berlimpah seperti tenaga surya, angin, dan sampah yang menunggu komitmen pemerintah untuk dikembangkan. Kalau Indonesia ingin punya energi murah, maka harus memperbanyak pemanfaatan energi terbarukan.
Kajian IESR menunjukkan jika bauran energi terbarukan diatas 35 persen di sistem Jawa-Bali dan Sumatra maka rata rata biaya pembangkitan lebih rendah sekitar 20 persen dibandingkan jika pembangkit listrik termal mendominasi sistem ini.
"Pemerintah perlu melakukan phase out subsidi energi fosil dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan skala besar secepat mungkin,"tandas Fabby.
Dihubungi terpisah, pengamat ekonomi dari Universitas Airlangga, Surabaya, Leo Herlambang, mengatakan, pernyataan presiden memang benar, sebab ke depan harga energi akan semakin mahal.
"Otomatis untuk menggerakkan ekonomi, terutama industri, tidak bisa lepas dari kebutuhan energi. Dengan tren harga energi yang semakin mahal, maka akan membatas daya saing industri kita, terutama untuk pasar ekspor yang ini akan berdampak pada pertumbuhan," kata Leo.
Adopsi energi terbarukan kata Leo menjadi jawaban energi murah untuk dipasok ke industri supaya lebih efisien dan output-nya lebih kompetitif.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya