Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Operasi Moneter

Suku Bunga Pasar Uang Turun Signifikan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) dari 4,75 persen menjadi 4,50 persen pada Agustus lalu dinilai cukup efektif terhadap penurunan suku bunga di pasar uang atau money market.

Hal itu terlihat pada JIBOR turun banyak dan term structure BI menjadi lebih flat, namun rupiah tetap stabil. Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk, Adrian Panggabean dalam hasil risetnya di Jakarta, Rabu (13/9), menyatakan setelah empat pekan, terlihat ada penurunan suku bunga operasi moneter BI sebanyak 30-60 bps di sepanjang tenor.

Penurunan terbesar terjadi pada tenor tiga dan enam bulan. Suku bunga hasil lelang reverse repo tiga bulan BI, jelas Adrian, saat ini sudah mencapai 5,04 persen pada 31 Agustus 2017. Dampak yang lebih dramatis terdeteksi di pasar uang Rupiah (JIBOR), dimana suku bunga JIBOR telah turun antara 100-150 bps di sepanjang tenor.

Penurunan terbesar terjadi pada JIBOR tiga bulan. Suku bunga IDR JIBOR 3-bulan pada tanggal 13 September 2017 tercatat 5,40 persen, yang artinya selisih suku bunga operasi moneter BI dengan JIBOR turun dari sekitar 125 bps menjadi hanya 40 bps. Slope dari suku bunga operasi moneter BI pun kata Adian kini lebih datar, dari 125 bps sebelum penurunan suku bunga menjadi sekitar 110 saat ini.

Lebih datarnya slope suku bunga operasi moneter nampaknya tidak berdampak pada stabilitas kurs rupiah. Di pasar valuta asing bahkan terjadi penguatan rupiah terhadap dollar AS. Kurs rupiah menguat ke posisi 13.150 per dollar AS dari dari kisaran 13.350 per dollar AS sebelum pengumuman BI.

"Kami menduga stabilnya kurs rupiah banyak ditopang oleh relatif lemahnya dollar AS yang memang diprediksi sedang berada dalam tren menurun yang sifatnya agak sekuler," kata Adrian. Dengan turunnya suku bunga di pasar uang, tambah Adrian, direspons positif pasar obligasi. Yield (imbal hasil) obligasi tenor 10 tahun telah turun ke kisaran 6,40 persen yang merupakan level paling rendah sejak Juni 2013.

Secara umum kurva yield turun antara 50-70 bps jika kita bandingkan dengan awal Agustus dengan penurunan terbesar terjadi pada tenor 3-5 tahun. Di tahun tersebut, dengan suku bunga sebesar itu pertumbuhan investasi berada di sekitar angka 7 persen, atau dua percentage point lebih tinggi dibanding pertumbuhan di semester 1-2017.

Tidak Signifikan

Adrian menambahkan penurunan BI 7 Day RR Rate, sayangnya kurang berdampak signifikan terhadap rata-rata bunga perbankan. "Nampaknya tidak banyak, turun sedikit atau tidak signifikan.

Dampaknya terhadap peningkatan loan growth baru terlihat di 2018," kata Adrian. Rata-rata suku bunga kredit perbankan per Juni 2017 berkisar 11 persen untuk modal kerja dan kredit investasi serta 13,2 persen untuk kredit konsumsi.

bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top