Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengadaan Vaksin

Suhu Jadi Salah Satu Kendala Pendistribusian Vaksin ke Daerah

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Suhu atau temperatur menjadi salah kendala yang harus dipecahkan dalam mendistribusikan vaksin virus korona yang diproduksi Sinovac dan Sinopharm.

"Salah satu kendala yang dihadapi Indonesia sekarang ialah terkait perbedaan suhu yang berdampak pada vaksin. Untuk daerah-daerah seperti kita ini sepertinya akan menghadapi kesulitan," kata Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, Kamis (12/11).

Moeldoko mengatakan pemerintah masih berusaha untuk mencari jalan keluar terkait suhu vaksin tersebut. Pemerintah, kata dia, akan terus berusaha untuk menyediakan vaksin bagi masyarakat.

"Itu persoalan teknisnya di situ. Tapi, saya pikir ini sebuah kesempatan bagi pemerintah untuk semaksimal mungkin bisa menyelamatkan masyarakatnya. Nanti persyaratan teknisnya akan dilihat seperti apa, apakah memungkinkan atau tidak," jelas dia.

Salah satu calon vaksin yang paling terdepan saat ini adalah vaksin yang diproduksi oleh BioNTech dan Pfizer. Kedua perusahaan farmasi itu melaporkan kemanjuran vaksin mereka mencapai lebih dari 90 persen pada masa awal uji coba tahap ketiga.

Vaksin yang dikembangkan dengan teknologi messenger ribonucleic acid (RNA) ini membutuhkan penyimpanan khusus dengan suhu di bawah -70 derajat Celsius. Syarat ini menjadi tantangan imunisasi bagi negara-negara di Asia dan Afrika yang memiliki suhu tinggi serta infrastruktur yang belum memadai.

Terakhir, saat dikonfirmasi mengenai vaksin Sinovac yang ditangguhkan di Brasil, Moeldoko enggan menjawab. Ia mengatakan ada pihak khusus untuk menanggapi isu itu.

"Saya pikir untuk vaksin saya tidak bisa memberikan penjelasan lebih jauh karena sudah ada yang menangani khusus. Mohon maaf, untuk itu biar satu pintu saja akan lebih bagus," tutup dia.

Sebelumnya, tim riset dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) mengabarkan akan merampungkan laporan perdana uji klinis vaksin Sinovac untuk diserahkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tim itu menargetkan laporan perdana setidaknya bisa diserahkan akhir Desember mendatang.

Laporan itu nantinya bakal dijadikan sebagai salah satu parameter nilai dalam mempertimbangkan atau memutuskan apakah kandidat vaksin Sinovac bakal terpilih dan digunakan untuk vaksinasi populasi Indonesia.

"Untuk preliminary report itu laporan perdana, kita beres Desember akhir atau Januari ya untuk diserahkan paralel ke BPOM dan Biofarma," kata Juru Bicara Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 FK Unpad, Rodman Tarigan. n ola/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Yolanda Permata Putri Syahtanjung, Antara

Komentar

Komentar
()

Top