Suhu Dunia Akan Capai Rekor Terpanas Pada 2023 atau 2024
Permukaan Es Antartika Capai Titik Terendah
Sebagai catatan, tahun terpanas di dunia sejauh ini adalah pada 2016 lalu yang terjadi bertepatan dengan El Nino yang kuat. Perubahan iklim sendiri, jelasnya, telah memicu suhu ekstrem bahkan dalam tahun-tahun tanpa fenomena El Nino. Dalam delapan tahun terakhir sudah terjadi delapan rekor suhu terpanas di dunia, yang mencerminkan kecenderungan pemanasan jangka panjang yang didorong oleh emisi gas rumah kaca.
Gelombang Panas Akut
Akademisi senior Grantham Institute pada Imperial College London, Friederike Otto, mengatakan suhu yang dipicu El Nino dapat memperburuk dampak perubahan iklim yang sudah dialami sejumlah negara, termasuk gelombang panas yang akut, kekeringan, dan kebakaran hutan. "Jika El Nino terus berlangsung, ada kemungkinan besar 2023 akan lebih panas ketimbang 2016 mengingat dunia terus menghangat gara-gara manusia yang terus saja membakar bahan bakar fosil," kata Otto seperti dikutip Antara.
Para ilmuwan Copernicus Climate Change Service, pada Kamis (20/4), mengeluarkan laporan yang mengukur iklim ekstrem yang dialami dunia pada tahun lalu yang merupakan tahun paling hangat kelima yang tercatat.
Eropa mengalami musim panas terpanas pada 2022, sementara hujan ekstrem yang dipicu perubahan iklim menyebabkan banjir bandang di Pakistan, dan pada Februari tingkat permukaan es laut Antartika mencapai titik terendah.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya