Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penularan Penyakit I Warga Perlu Divaksin Covid-19 yang Telah Diperbarui

Subvarian Virus Korona JN.1 Cepat Menyebar di AS

Foto : istimewa

JN.1 bertanggung jawab atas 21,4 persen kasus infeksi baru di seluruh negara itu dan telah menjadi galur (strain) virus yang tumbuh paling cepat.

A   A   A   Pengaturan Font

LOS ANGELES - Subvarian baru virus korona JN.1 menyebar dengan cepat di Amerika Serikat (AS) menjadi kontributor utama kasus baru Covid-19 di negara itu. Di wilayah Timur Laut, subvarian baru itu diyakini menyumbang sekitar sepertiga kasus baru.

"JN.1 bertanggung jawab atas 21,4 persen kasus infeksi baru di seluruh negara itu dan telah menjadi galur (strain) virus yang tumbuh paling cepat," demikian data yang dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.

Seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/12), CDC memproyeksikan bahwa JN.1 akan terus meningkat seiring dengan proporsi pengurutan genom SARS-CoV-2.

JN.1, yang terkait erat dengan varian BA.2.86 yang telah dilacak CDC sejak Agustus, kali pertama terdeteksi di AS pada September 2023. Hingga akhir Oktober, subvarian tersebut menyumbang kurang dari 0,1 persen virus SARS-CoV-2.

Terus meningkatnya kasus JN.1 menunjukkan virus itu lebih mudah menular atau lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan tubuh kita.

Negara-negara di Eropa, termasuk Denmark, Spanyol, Belgia, Prancis, dan Belanda, mencatatkan pertumbuhan eksponensial dalam kasus JN.1, disertai dengan peningkatan kasus rawat inap. Subvarian tersebut juga menyebar dengan cepat di Australia, Asia, dan Kanada.

Saat ini, tidak ada bukti JN.1 menimbulkan peningkatan risiko terhadap kesehatan masyarakat dibandingkan varian lain yang beredar saat ini. Namun, para pejabat dan pakar kesehatan mendesak masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang telah diperbarui guna menghindari dampak buruk dari virus tersebut.

Tingkatkan Perlindungan

Vaksin Covid-19 yang telah diperbarui diharapkan dapat meningkatkan perlindungan terhadap JN.1, seperti yang dilakukannya terhadap varian lainnya.

Baru-baru ini penyakit pernapasan meningkat di AS menjelang musim liburan akhir tahun dengan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, flu, dan respiratory syncytial virus (RSV) mencapai level tertinggi sejak awal tahun ini.

Tercatat ada lebih dari 22.700 pasien baru yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 di seluruh negara itu pada pekan yang berakhir 9 Desember, angka tertinggi sejak Februari, lapor data terbaru CDC. Per 9 Desember, menurut CDC, hanya sekitar 18 persen orang dewasa yang sudah menerima vaksin Covid-19 yang telah diperbarui.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengatakan upaya mencegah peningkatan kasus Covid-19 maka warga harus membantu dengan membangun kembali kesadaran masyarakat. Upaya tersebut harus diletakkan pada koridor saling menjaga dan peduli dengan semangat kebersamaan dalam menghadapi potensi penyebaran virus di masa liburan akhir tahun.

"Gerak bersama berbasis solidaritas dan kepedulian harus menjadi gerakan bersama untuk menekan angka penyebaran virus pada masa liburan akhir tahun," kata Lestari.

Menurut Lestari, data kasus positif Covid-19 di Tanah Air meningkat dalam sepekan, dari 40 pasien menjadi 267 pasien pada periode 28 November-2 Desember 2023.

"Dalam menghadapi kondisi itu, pengalaman yang kita dapat di masa pandemi bisa menjadi bekal untuk mengantisipasi potensi penyebaran Covid-19 pada libur panjang tahun ini," kata Rerie, sapaan akrab Lestari.

Diakui Rerie, pada liburan kali ini akan terjadi pergerakan masyarakat yang cukup masif dan menurutnya pencegahan kasus Covid-19 bukan semata tugas pemerintah.

Ia berharap masyarakat mampu menunjukkan kembali kesadaran menyeluruh dalam menghadapi potensi penyebaran Covid-19 di masa libur Natal dan Tahun Baru saat ini.

Dalam acara yang sama, juru bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril, mengakui banyak sekali pengalaman yang didapat masyarakat Indonesia selama pandemi beberapa waktu lalu dalam penanganan penyebaran Covid-19.

"Sebelum pandemi Covid-19 masyarakat belum terbiasa memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak, saat ini masyarakat mulai sadar menjalankan rangkaian protokol kesehatan tersebut," ucapnya.

Kesadaran masyarakat untuk mencegah penularan penyakit dengan langkah tersebut, menurut Syahril, patut diapresiasi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top