Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengentasan Kemiskinan I Banyak MBR Masih Menggunakan Kayu Bakar untuk Memasak

Subsidi Energi Harus Berpihak ke Masyarakat Miskin

Foto : ANTARA/RIVAN AWAL LINGGA

BERHAK PEROLEH SUBSIDI DAN BANTUAN I Warga berjualan di depan rumahnya yang semi permanen di pinggir rel Pejompongan, Jakarta Pusat, Selasa (2/2). Laporan Badan Pusat Statistik pada awal pandemi Covid- 19, Maret 2020 menyebutkan jumlah penduduk miskin Indonesia 9,78 persen atau 26,42 juta jiwa. Mereka inilah yang seharusnya berhak menikmati subsidi dan bantuan sosial dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional.

A   A   A   Pengaturan Font

Permintaan itu disampaikan karena dari subsidi gas elpiji di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar 40,3 triliun rupiah, dalam pendistribusiannya hanya 35 persen yang dinikmati oleh masyarakat miskin dan rentan, sedangkan 65 persen justru dinikmati oleh kelompok yang tidak layak mendapat subsidi.

Ironisnya lagi, masih banyak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang seharusnya memanfaatkan subsidi tersebut justru menggunakan bahan bakar kayu dalam memasak sehari-hari.

"Meskipun sudah dialokasikan anggaran subsidi untuk menyediakan elpiji sampai 7,5 juta metrik ton untuk masyarakat, masih lebih dari 12,51 juta rumah tangga miskin dan rentan di Indonesia yang memasak menggunakan kayu bakar," kata Wapres.

Menanggapi perlunya mempertajam alokasi subsidi energi tersebut, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, mengatakan subsidi elpiji dan bahan bakar minyak memang pelik karena belum ada aturan jelas mengenai batasan konsumen energi subsidi tersebut.

"Untuk gas elpiji 3 kilogram, hanya sebatas imbauan saja. Begitu juga untuk solar subsidi, yang mana justru banyak pengusaha angkutan umum yang menikmati. Hal ini bisa terjadi karena tidak ada ketegasan atau aturan yang jelas terkait penggunaan subsidi energi," tegas Mamit, di Jakarta, Selasa (2/2).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top