![Subsidi Belum Difokuskan ke Petani](https://koran-jakarta.com/images/article/phpxipykc_resized.jpg)
Subsidi Belum Difokuskan ke Petani
![Subsidi Belum Difokuskan ke Petani](https://koran-jakarta.com/images/article/phpxipykc_resized.jpg)
Metode subsidi yang dilakukan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dalam peremajaan sawit (replanting) belum tepat sasaran karena tidak langsung ke petani.
JAKARTA - Peneliti Auriga Wiko Saputra mengimbau pemerintah melalui BPDPKS agar memfokuskan pemberian insentif atau subsidi bagi perkebunan rakyat (sawit rakyat). Hal itu agar tidak terjadi ketimpangan produktivitas yang menyebabkan harga sangat bergantung pada perusahaan-perusahaan besar.
Menurut Wiko, insentif yang diberikan selama ini diprioritaskan ke perusahaan sawit skala besar, sehingga membuat ketimpangan produktivitas kian melebar. Kondisi tersebut berbeda dengan Malaysia, yakni perusahaan besar tidak lagi disubsidi oleh pemerintah.
"Apabila sawit rakyat benar-benar diperhatikan akan efektif mendongkrak ekspor karena hasilnya nanti akan ditransfer ke pabrik CPO untuk selanjutnya ke pabrik pengolahan (refinery product)," kata Wiko, Rabu (31/10).
Sementara itu, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan program peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri melalui hilirisasi industri kelapa sawit menghasilkan kinerja positif terhadap ekspor crude palm oil (CPO) nasional.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya