Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi Ungkap Suplemen Probiotik Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan

Foto : Getty Images

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Namun, Anda perlu waspada apabila rutin mengonsumsi suplemen probiotik. Terlebih bagi mereka yang mengonsumsi probiotik bersamaan dengan obat antibiotik. Tak sedikit orang yang mengonsumsi suplemen probiotik dengan antibiotik untuk menyeimbangkan mikrobioma usus dan meminimalkan efek samping. Diketahui, antibiotik yang bertugas mengobati infeksi bakteri juga dapat menghilangkan bakteri baik dalam tubuh.

Sayangnya, studi mengenai penggunaan probiotik dengan antibiotik memiliki hasil yang mengejutkan. Studi bertajuk "Post-Antibiotic Gut Mucosal Microbiome Reconstitution Is Impaired by Probiotics and Improved by Autologous FMT", menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi suplemen probiotik untuk menangani efek antibiotik justru dapat mengubah komposisi dan mengurangi tingkat keragaman mikroba di usus Anda.

Untuk mencapai hasil itu, para peneliti di Weizmann Institute of Science merekrut orang dewasa yang sehat dan memberi mereka antibiotik selama seminggu. Awalnya, para responden dibagi menjadi tiga kelompok, di mana salah satu kelompok diharuskan mengonsumsi suplemen probiotik populer selama empat minggu yang mengandung setidaknya 10 spesies bakteri. Sementara, kelompok kedua menerima transplantasi tinja yang mengandung mikroba usus mereka sendiri, yang dikumpulkan sebelum antibiotik diberikan. Kelompok ketiga dalam penelitian ini bertugas sebagai kontrol.

Hasilnya, mikrobioma orang dalam kelompok kontrol kembali normal sekitar tiga minggu setelah minum antibiotik. Sedangkan mikrobiota mereka yang menerima transplantasi feses setelah pengobatan antibiotik bernasib baik, dengan komposisi mikrobioma yang kembali normal dalam beberapa hari.

Namun, kondisi ini tak berlaku bagi mereka yang mengonsumsi suplemen probiotik. Para ilmuwan menemukan bahwa mereka juga memiliki keragaman mikrobioma usus yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang-orang dalam kelompok kontrol atau transplantasi.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top