Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi Ungkap Merokok Tingkatkan Risiko Penyusutan Otak

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Mereka yang menghentikan kebiasaan tersebut dapat membalikkan penurunan massa otak. Para peneliti menyarankan bahwa seseorang dapat meningkatkan volume materi abu-abu sebesar 0,005 inci kubik setiap tahun dengan tidak merokok.

"Ini adalah penelitian yang sangat penting, penelitian ini dilakukan dengan ketat dan hasilnya penting dari perspektif kesehatan masyarakat," kata Dajiang Liu, yang mempelajari genetika risiko merokok di Penn State College of Medicine dan tidak terlibat dalam penelitian ini, dikutip dari Medical Daily, Selasa (23/5).

Penyusutan otak atau atrofi otak dikaitkan dengan gejala-gejala seperti kehilangan otot, penglihatan kabur, disorientasi, kehilangan koordinasi, kelemahan otot, dan penyakit Alzheimer. Menurut perkiraan, 14 persen kasus penyakit Alzheimer di dunia dapat dikaitkan dengan kebiasaan merokok.

"Hubungan antara merokok dan Alzheimer dapat terjadi melalui efek merokok pada morfometri otak mengingat bahwa penurunan materi abu-abu dan putih adalah ciri khas Alzheimer dan bentuk demensia lainnya," tulis para peneliti.

"Merokok dikaitkan dengan kecepatan pemrosesan yang lebih rendah, kemampuan kognitif umum yang lebih buruk, pengambilan keputusan yang lebih buruk, dan peningkatan impulsif. Selain itu, hal ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penurunan kognitif dan demensia, terutama pada individu yang lebih tua," tambah mereka.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top