Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi Ungkap Gangguan Pendengaran Tingkatkan Risiko Demensia

Foto : Freepik/Shurkin_son

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Tak hanya membuat frustasi, seseorang dengan gangguan pendengaran juga memiliki risiko yang besar terkena demensia.

Dalam sebuah penelitian yang melacak 639 orang dewasa yang telah berjalan selama hampir 12 tahun, direktur Pusat Pendengaran dan Kesehatan Masyarakat di Johns Hopkins Cochlear Center, Frank Lin dan rekannya menemukan bahwa gangguan pendengaran dapat berkontribusi pada tingkat atrofi yang lebih cepat di otak. Atrofi sendiri merupakan kondisi rusak atau hilangnya sel otak dan sambungan antar sel otak secara berkelanjutan.

"Gangguan pendengaran juga berkontribusi pada isolasi sosial. Anda mungkin tidak ingin terlalu sering bersama orang lain, dan saat Anda bersama Anda mungkin tidak terlalu sering terlibat dalam percakapan. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan demensia," ujar Lin, seperti dilansir dari laman resmi John Hopkins Cochlear Center.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan gejala ringan gangguan pendengaran berpotensi dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan faktor demensia dibandingkan dengan mereka yang memiliki pendengaran yang sehat. Sementara mereka dengan gangguan pendengaran berat mungkin lima kali lipat lebih mungkin mengembangkan demensia.

Dalam sebuah artikel Risk Factors of Dementia, yang dipublikasi pada jurnal The Lancet, gangguan pendengaran diperkirakan mencapai 8 persen dari kasus demensia. Ini berarti gangguan pendengaran mungkin bertanggung jawab atas 800.000 dari hampir 10 juta kasus baru demensia yang didiagnosis setiap tahun.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top