Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi Sebut Manusia Berkendara Lebih Baik Dibanding Teknologi Otomatis

Foto : ANTARA FOTO/M Irfan Ilmie

Seorang pemandu menunjukkan sejumlah mobil otonom atau mobil tanpa pengemudi dari generasi ke generasi yang dikembangkan oleh Baidu China di platform Apollo Baidu, Beijing, pada November 2022 lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sebuah studi yang diterbitkan Nature Communications menemukan bahwa manusia lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kecelakaan saat berbelok atau dalam situasi cahaya redup dibandingkan teknologi otomatis.

Dilaporkan Motor1 pada Senin (24/6), studi tersebut menganalisis lebih dari 37.000 tabrakan kendaraan dan menemukan bahwa kendaraan yang menggunakan sistem otomatis mengalami kecelakaan lima kali lebih banyak saat matahari terbit atau terbenam. Bahkan di tikungan, rasionya dua kali lebih besar dibandingkan kendaraan yang dikemudikan manusia.

Sekitar 35.000 kecelakaan yang melibatkan pengemudi manusia dan 2.100 kecelakaan dengan sistem otomatis aktif menjadi dasar data.

Berkenaan dengan situasi cahaya redup, penelitian ini menyoroti keterbatasan kamera dan sensor serta ketidakmampuan beradaptasi dengan kondisi. Misalnya, bayangan di pagi hari atau di penghujung hari dapat disalahartikan sebagai objek.

Cahaya yang berfluktuasi juga dapat menjadi masalah, mendatangkan malapetaka pada algoritma dan menyebabkan kebingungan dalam sistem. Sebaliknya, objek dalam bayangan mungkin tidak terdeteksi sama sekali. Hal ini didukung oleh uji tabrak yang secara konsisten menunjukkan kendaraan terlambat mengerem atau gagal berhenti sama sekali untuk simulasi pejalan kaki atau hewan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top