Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi Sampel Darah dalam Jangka Lama

A   A   A   Pengaturan Font

Penelitian tes darah dengan nama PanSeer oleh peneliti Tiongkok untuk mendeteksi kanker menggunakan metode analisis metilasi DNA. Metode ini menyaring tanda DNA tertentu yang disebut metilasi CpG. Ini merupakan penambahan gugus metil ke beberapa sekuens CG yang berdekatan dalam molekul DNA.

Untuk dapat mendeteksi sebelum gelaja muncul, tim menggunakan teknik yang memungkinkan mereka mengambil tingkat DNA yang sangat kecil. Selanjutnya, peneliti menggunakan kecerdasan buatan algoritma pembelajaran mesin untuk menentukan adanya DNA yang ditemukan bersirkulasi dalam darah oleh tumor, berdasarkan pada keberadaan kelompok metil.

Setiap jaringan dalam tubuh dapat diidentifikasi dengan tanda khas unik pada DNA bernama haplotip metilasi (methylation haplotypes). Peneliti menggunakan kosep pembuktian (proof of concept).

Ketua Departemen Bioteknologi di University of California San Diego, Kun Zhang, Studi Longitudinal Taizhou, mengatakan, "Studi terhadap sampel darah dilakukan dalam jangka waktu lama," ujar dia dalam tulisannya di jurnal Nature Communications seperti dilansir Medical Express.

Sampel darah dikumpulkan dari 120.000 individu di Tiongkok antara 2007 dan 2017. Setiap individu memberikan sampel darah selama periode 10 tahun dan menjalani pemeriksaan rutin oleh dokter. Secara keseluruhan, lebih dari 1,6 juta spesimen telah dikumpulkan dan diarsipkan hingga saat ini.

Setelah seseorang didiagnosis menderita kanker, para peneliti memiliki akses ke sampel darah yang diambil dari bank darah satu hingga empat tahun sebelum pasien menunjukkan gejala. Hasilnya, tim mampu memeriksa sampel dari individu yang sehat dan sakit dari kohort yang sama.

Saat peneliti melakukan analisis pada sampel plasma yang diperoleh dari 605 individu tanpa gejala, 191 di antaranya kemudian didiagnosis menderita kanker. Mereka juga membuat profil sampel plasma dari 223 pasien kanker tambahan yang didiagnosis serta 200 sampel tumor primer dan jaringan normal.

Hasil penelitian menunjukkan sebesar 88 persen dari peserta yang telah didiagnosis kanker, kemudian terbukti. Dari 95 persen dari peserta yang tidak didiagnosis, selanjutnya menderita kanker. Tes mengidentifikasi 96 persen mereka yang tidak menderita kanker. Hay/G-1 *

Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top