Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi: Paparan Infeksi Covid-19 Saat ini Lebih Ganas

Foto : AFP/Thomas SAMSON

Uji Sampel Covid-19 - Seorang petugas laboratorium di Henri Mondor Hospital di Creteil, dekat Paris, Prancis, sedang memegang sampel dari pasien yang diduga terinfeksi Covid-19 beberapa waktu lalu. Berdasarkan hasil studi terkini yang dipublikasikan jurnal Cell, variasi genetik dari virus korona yang mendominasi saat ini, lebih ganas menginfeksi sel pada manusia daripada pemunculan pertama kalinya di Tiongkok pada tahun lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Variasi genetik dari virus korona yang mendominasi di dunia saat ini, lebih ganas menginfeksi sel pada manusia daripada pemunculan pertama kalinya di Tiongkok pada tahun lalu. Hal ini dilaporkan sebuah studi terbaru yang dipublikasikan jurnal Cell edisi Kamis (2/7).

"Berdasarkan riset laboratorium menyebutkan mutasi yang terjadi saat ini lebih memudahkan penularan antarmanusia dibandingkan penularan sebelumnya, namun hal ini belum terbukti," demikian kesimpulan studi yang dimuat di jurnal Cell.

Sementara itu menurut pakar penyakit terkemuka dari Amerika Serikat (AS), Anthony Fauci, hasil studi itu memperkuat dugaan bahwa mutasi tunggal bisa membuat virus mereplikasi secara lebih sempurna, dan mungkin daya penularannya semakin lebih ganas. Fauci sendiri tak terlibat dalam studi tersebut, namun komentarnya itu dimuat pada Journal of the American Medical Association.

"Kita belum memiliki bukti koneksi apakah penularan bisa jadi ganas atau tidak. Namun dipastikan virus mereplikasi lebih sempurna dan lebih mudah menular, kami masih mendalami semua ini," ungkap Fauci.

Saat ini peneliti dari Los Alamos National Laboratory di New Mexico dan Duke University di North Carolina, tengah bermitra dengan kelompok peneliti COVID-19 Genomics di University of Sheffield, Inggris, untuk menganalisa sampel yang diberikan GISAID, sebuah lembaga internasional untuk berbagi urutan genom.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top