
Minggu, 16 Mar 2025, 23:55 WIB
Studi: Melihat Gambar-gambar Alam dapat Mengurangi Rasa Sakit
Pemindaian otak menunjukkan bahwa peserta studi merasakan lebih sedikit rasa sakit akibat sengatan listrik saat melihat pemandangan alam.
Foto: AntaraPARIS - Menurut penelitian baru yang memindai otak orang yang menerima sengatan listrik, dengan sekadar memandang alam atau melihat gambar digitalnya sudah dapat meredakan rasa nyeri.
Dikutip dari The Straits Times, banyaknya manfaat kesehatan dari alam telah didokumentasikan oleh penelitian selama puluhan tahun.
Lebih dari 40 tahun yang lalu, sebuah studi perintis menunjukkan bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit membutuhkan lebih sedikit obat penghilang rasa sakit dan pulih lebih cepat ketika mereka melihat ke luar jendela ke ruang hijau daripada dinding bata.
“Namun hingga kini, alasan yang mendasari efek ini masih belum jelas,” kata Maximilian Steininger, seorang ahli saraf di Universitas Wina dan penulis utama sebuah studi yang diterbitkan di Nature Communications pada Kamis (13/3).
Masalahnya adalah bahwa sifat dan rasa sakit bisa bersifat subjektif.
Karena orang-orang menyukai alam, hal itu bisa jadi memiliki efek plasebo. Atau bagaimana jika bukan alam yang mengurangi rasa sakit, tetapi kehidupan kota yang meningkatkannya?
Untuk mengetahui lebih lanjut, para peneliti merekam aktivitas otak 49 relawan menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (functional magnetic resonance imaging/fRMI).
Subjek melihat gambar yang berbeda sambil menerima serangkaian sengatan listrik – beberapa lebih menyakitkan daripada yang lain – di punggung tangan kiri mereka.
Adegan pertama menggambarkan sebuah danau yang dikelilingi pepohonan yang bergoyang tertiup angin, sementara suara gemerisik dedaunan dan kicauan burung terdengar di latar belakang.
Pada adegan kedua, beberapa elemen perkotaan seperti gedung, bangku, dan gang ditambahkan, sementara kebisingan kota ikut mengganggu.
Pemandangan ketiga adalah sebuah kantor, disertai perabotan kusam dan suara bising pekerjaan.
Implikasi praktis
Para peserta tidak hanya melaporkan rasa sakit yang berkurang saat melihat pemandangan alam, pemindaian fMRI menunjukkan adanya perbedaan pada otak mereka.
"Studi kami adalah yang pertama kali memberikan bukti dari pemindaian otak bahwa ini bukan sekadar efek plasebo," kata Steininger dalam sebuah pernyataan.
Pemandangan alam memicu penurunan aktivitas di bagian otak yang terlibat dalam persepsi nyeri, yang disebut nociception. Namun, area lain yang terkait dengan pengaturan nyeri tidak terpengaruh secara signifikan.
Para peneliti mengatakan hasil ini mungkin terjadi karena lingkungan alam menarik perhatian orang, mengalihkan mereka dari sensasi rasa sakit.
Hal ini dikenal dalam psikologi sebagai “teori pemulihan perhatian”.
“Fakta bahwa efek penghilang rasa sakit ini dapat dicapai melalui paparan alam virtual yang mudah dilakukan memiliki implikasi praktis yang penting,” kata rekan penulis studi Alex Smalley dari Universitas Exeter di Inggris.
Hal ini juga “membuka jalan baru bagi penelitian untuk lebih memahami bagaimana alam memengaruhi pikiran kita,” tambahnya.
Berita Trending
- 1 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 2 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 3 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika
- 4 THR Untuk Ojol Harus Diapresiasi dan Diawasi
- 5 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan