Studi: Frekuensi Kekeringan Kilat Meningkat karena Perubahan Iklim
Domba merumput di ladang gandum yang gagal di Medjez el-Bab Tunisia utara, tempat kekeringan parah melanda.
Tim Yuan menggunakan pemodelan iklim untuk meramalkan bagaimana kekeringan kilat akan berubah di bawah beberapa kemungkinan skenario emisi gas rumah kaca.
Bahkan jika emisi sedang, kekeringan kilat akan terus menjadi lebih sering terjadi di hampir semua wilayah. Di bawah skenario emisi yang lebih tinggi, trennya akan lebih drastis.
Yuan juga mengatakan data menunjukkan peningkatan umum dalam kecepatan awal kekeringan, dengan timnya menemukan "transisi yang kuat pada skala global" dari kekeringan yang lambat hingga kilat. "Kami percaya pengurangan emisi dapat memperlambat transisi ini," katanya kepada AFP.
Kerugian Ekonomi
Konsep kekeringan kilat muncul pada awal abad ke-21, tetapi mendapat lebih banyak perhatian sejak kekeringan musim panas 2012 di Amerika Serikat, yang berlangsung sangat cepat dan menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari 30 miliar dollar AS.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya