Struktur Fiskal Belum Berada di Jalur yang Sehat
"Berulang kali kan Presiden bilang soal pemborosan. Anggaran stunting habis untuk rapat dan bangun pagar kelurahan. Tahun lalu, soal anggaran perjalanan dinas, dan Mei ini Presiden mengungkap soal pusat dan daerah habis 6,2 triliun rupiah untuk bikin aplikasi," kata Aditya.
Mengenai aplikasi sebenarnya hal itu terjadi sejak dulu, yakni pemerintah sering membuat duplikasi program antarkementerian dan lembaga yang hanya mengejar output dan laporan beres ketimbang outcome yang dihasilkan dari setiap rupiah yang dikeluarkan.
Sementara dari sisi kesehatan fiskal APBN, jelas Aditya, saat ini masih terlalu bergantung pada utang, baik dalam negeri maupun luar negeri. Rasio utang terhadap PDB yang terus meningkat bisa menimbulkan risiko fiskal yang signifikan di masa depan, terutama jika pertumbuhan ekonomi melambat.
"Meski defisit anggaran bisa dimaklumi dalam situasi tertentu, defisit yang terus-menerus tanpa ada upaya pengendalian yang jelas menunjukkan bahwa struktur fiskal belum berada pada jalur yang sehat," jelas Aditya.
Dengan masih banyaknya pemborosan anggaran dan masih maraknya praktik korupsi terhadap keuangan negara menunjukkan bahwa sebenarnya APBN jauh dari kredibel. Masih banyak kebijakan fiskal yang kurang transparan sehingga masyarakat dan pemangku kepentingan sulit untuk menilai ke mana sebenarnya uang negara digunakan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya