Strategi Gaya Hidup untuk Cegah Kanker Payudara
Foto: IstimewaPilihan nutrisi dan gaya hidup memiliki peran penting dalam pencegahan kanker payudara. Ini sebagai bentuk upaya untuk melawan ancaman kanker payudara yang terus meningkat.
Kanker payudara telah muncul sebagai masalah yang mendesak, terutama di daerah perkotaan, dengan pilihan gaya hidup dan status gizi di garis depan tantangan yang terus meningkat ini. Awalnya, faktor risiko utama adalah usia dan jenis kelamin, tetapi lanskapnya telah berevolusi.
Ahli Bedah Onkologi di Rumah Sakit Wockhardt di Mumbai Central, Dr Meghal Sanghavi mengungkapkan, westernisasi gaya hidup telah menjadi kontributor yang signifikan terhadap lonjakan kasus kanker payudara di negara-negara seperti India. Faktor-faktor risiko yang dulunya terbatas pada usia dan jenis kelamin telah meluas hingga mencakup konsumsi alkohol, merokok, obesitas, dan tingkat stres yang tinggi.
"Gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan pergeseran ke arah makanan cepat saji dan junk food telah membawa perubahan hormonal ke dalam persamaan, dengan menarche dini dan menopause yang terlambat juga berkontribusi terhadap meningkatnya angka kanker payudara. Namun, faktor-faktor risiko ini bukannya tidak dapat diatasi," katanya, dikutip dari Hindustan Times, Rabu (17/1).
Pakar kesehatan menyarankan, untuk menerapkan gaya hidup yang disiplin, memprioritaskan aktivitas fisik, dan terhubung kembali dengan akar budaya, yakni dengan menavigasi dunia modern dengan lebih bijaksana. Sangat penting untuk mencapai keseimbangan, dengan menyadari bahwa ada titik di mana kita harus berhenti mengejar gaya hidup modern tanpa henti dan kembali ke dasar-dasar kesejahteraan. Melalui pilihan sadar dan kembali ke warisan budaya kita, kita dapat secara aktif memerangi prevalensi kanker payudara, menjadikan pencegahan sebagai tujuan yang dapat dicapai.
Menggemakan bahwa pilihan gaya hidup memainkan peran penting dalam bidang pencegahan kanker payudara, Preetam Jain, Ahli Onkologi Medis di Rumah Sakit Bhatia di Mumbai, mengatakan, saat dirinya mempelajari interaksi yang menarik antara pilihan pribadi dan kesehatan, jelaslah bahwa keputusan gaya hidup tertentu dapat secara signifikan mempengaruhi risiko kanker payudara.
"Pernikahan yang terlambat, tidak memiliki anak, dan tidak adanya pemberian ASI berkontribusi terhadap risiko ini. Selain itu, gaya hidup yang tidak aktif dan obesitas, terutama setelah menopause, meningkatkan kemungkinan terkena kanker payudara. Aspek lain dari pilihan gaya hidup adalah penggunaan pil hormonal, yang mengandung terapi estrogen, yang mungkin memiliki hubungan potensial dengan kanker payudara. Keputusan-keputusan ini sangat bersifat individual, dan risikonya harus dinilai dengan cermat," ucapnya.
Preetam menyimpulkan, sangat penting untuk mengetahui label peringatan pada pil tersebut, yang menekankan adanya potensi hubungan dengan kanker payudara. Dalam hal nutrisi dan gaya hidup, rutinitas yang penuh tekanan dan terlalu banyak bekerja, ditambah dengan merokok, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik yang tidak memadai, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
"Olahraga teratur dan diet seimbang tanpa makanan cepat saji dan makanan berlemak berkalori tinggi sangat penting. Hanya dengan berolahraga selama 20 menit sehari, lima hari seminggu, dapat sangat membantu mengurangi risiko kanker payudara. Dalam perjuangan melawan ancaman yang terus meningkat ini, terbukti bahwa pilihan yang kita buat dalam kehidupan sehari-hari dapat berperan penting dalam upaya pencegahan kanker payudara," pungkasnya.
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Arsenal Berambisi Lanjutkan Tren Kemenangan di Boxing Day
- 5 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
Berita Terkini
- 10.000 Orang Terjaring Razia Angin
- Dorong Solusi Kesehatan Berbasis Data Perusahaan Hasilkan 50 Publikasi Ilmiah
- Program Sisternet Berdayakan Lebih dari 1 Juta Perempuan
- Pemkot Surabaya Fasilitasi Pemulangan Jenazah Balita yang Tenggelam
- Satu Dekade Kartini Bluebird, Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga Melalui Peran Perempuan