Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Cadangan Pangan I Cadangan Beras Nasional di Seluruh Gudang Bulog Capai 1,7 Juta Ton

Stok Beras Aman Jelang Ramadan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah melalui Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menjamin pasokan beras jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 2020 aman. Lembaga stabilisator pangan tersebut siap mengintervensi melalui operasi pasar (OP) jika harga beras bergejolak di pasar.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, menegaskan pihaknya tengah bersiap mengamankan pasokan beras di seluruh wilayah Indonesia demi memastikan kecukupan stok. Dia menambahkan cadangan beras nasional di Gudang Bulog di seluruh Indonesia saat ini mencapai 1,7 juta ton. Tambahan serapan, lanjutnya, terjadi saat panen daya pada Maret hingga April mendatang.

"Dengan stok Bulog yang cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia masyarakat tidak perlu khawatir dalam menyambut Ramadan dan Idul Fitri tahun ini," ujar pria yang kerap disapa Buwas itu saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten di Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (27/2).

Dijelaskan Buwas, untuk menjaga stabilisasi harga beras medium Perum Bulog di seluruh wilayah terus aktif melaksanakan Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium. Adapun realisasi pelaksanaan KPSH sejak Januari sampai 26 Februari 2020 sebesar 300 ribu ton.

"Kegiatan KPSH kami laksanakan setiap hari secara masif melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta distributor sehingga mampu menahan laju kenaikan harga beras hampir selama tahun 2019," terang Buwas.

Selain itu, Perum Bulog juga sudah turut serta dalam mensuplai beras untuk Program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Penyaluran beras BPNT dilakukan Bulog dengan mensuplai melalui e-warong dan agen Himbara (Agen Brilink dan Agen 46) serta melalui RPK (Rumah Pangan Kita). Hingga 26 Februari 2020, Bulog menyalurkan beras BPNT sebanyak 43 ribu ton.

Intervensi Pasar

Selain menggelar operasi pasar untuk beras, pemerintah juga konsen menjaga stabilitas harga untuk komoditas lainnya selain beras, seperti cabai rawit dan bawang putih. Kenaikan harga dua komoditas itu beberapa waktu lalu telah diantisipasi dengan tambahan pasokan cabai dari luar Jawa ke DKI dan meningkatkan pasokan bawang putih ke pasar di berbagai daerah.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi, menyampaikan pihaknya telah menginisiasi kerja sama dengan pemerintah daerah, Satgas Pangan, serta Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo), menggencarkan gelar pasar murah untuk menekan harga cabai dan bawang putih agar tidak mengalami kenaikan.

Sejak awal Januari hingga saat ini, pasar murah digelar di berbagai daerah, seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan Jambi. Tidak kurang dari 152 ton cabai rawit dan 65 ton bawang putih telah digelontorkan guna menstabilkan pasokan dan harga di pasaran.

"Pasar murah tidak serta merta menurunkan harga pangan secara drastis, namun dampak gelar pasar murah mulai terlihat dan dapat dirasakan," jelas Agung.

Meski banjir masih melanda Jabodetabek di beberapa titik, Rabu (26/2), Kementan tetap melakukan gelar pasar murah di 11 lokasi, di antaranya Pasar Kemiri Muka Depok, Pasar Agung Depok, Pasar Depok Jaya, Pasar Lenteng Agung Jaksel, dan Pasar Klender SS.

Titik lainnya lagi yakni Pasar Cengkareng, Pasar Jembatan Lima, Pasar Tanah Abang, Pasar Senen, TTIC Pasar Minggu, dan TTIC Bogor. Dalam gelar pasar murah tersebut, cabe rawit merah dijual seharga 20.000 per kilogram (kg) dan bawang putih 32.000 rupiah per kg. n ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top