Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
ransportasi Massal l Pembangunan Fasilitas Transportasi Harus Pertimbangkan Kearifan Lokal

Stasiun MRT Bakal Jadi Etalase Industri Kreatif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemprov DKI Jakarta diharapkan tetap mempertimbangkan kearifan lokal dalam mengembangkan fasilitas dan sarana transportasi.

JAKARTA - Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) akan dijadikan etalase produk dan jasa industri kreatif dari usaha kecil menengah. Rencananya, PT Mass Rapid Transit menyiapkan ruang atau lahan di dalam area komersial di tiga stasiun MRT Jakarta.

Demikian tercatat dalam Nota Kesepahaman terkait Pengembangan Pasar dan Jasa Ekonomi Kreatif antara PT MRT Jakarta dengan Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

"Kami mendukung pelibatan masyarakat yang lebih luas terhadap MRT Jakarta, termasuk dengan penyediaan produk atau jasa kreatif dari usaha kecil menengah dari masyarakat di area MRT Jakarta," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (7/10).

Menurut Willim , MRT Jakarta mendukung pengembangan produk dan jasa kreatif di Indonesia, khususnya di Ibu Kota. Dia mengatakan nota kesepahaman ini bertujuan untuk mengoordinasikan dan menyinergikan pelaksanaan tugas dan kewenangan dalam rangka pengembangan potensi ekonomi kreatif.

Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Joshua Puji Mulia Simanjuntak, mengatakan penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan pintu untuk kerja sama lebih lanjut dengan MRT Jakarta. Melalui MRT Jakarta, pihaknya dapat menjawab tantangan bagaimana mempertemukan Turapproduk dan jasa kreatif dengan konsumennya, dalam hal ini pengguna MRT Jakarta.

"Ini adalah kesempatan untuk menghadirkan karya pilihan buatan Indonesia baik dari kuliner, seni, mode, hingga musik yang akan mendukung mobilitas gaya hidup masyarakat Jakarta," katanya.

Menurutnya, ruang lingkup nota kesepahaman itu meliputi sejumlah hal, antara lain pemberikan fasilitas kepada pelaku ekonomi kreatif untuk mendapatkan akses pasar dalam negeri dan luar negeri dalam upaya meningkatkan ekonomi nasional pada sektor ekonomi kreatif.

"Juga melakukan kurasi kepada pelaku ekonomi kreatif dan mendorong agar produk kreatif unggulan yang akan di berikan fasilitasi dapat diakses oleh masyarakat," tegasnya.

Nantinya, PT MRT Jakarta akan menyiapkan ruang atau lahan di dalam wilayah PT MRT Jakarta, termasuk menyiapkan ruang atau lahan di dalam area komersial di tiga stasiun MRT Jakarta sebagai tempat menyimpan/display produk dan/atau jasa kreatif dari Badan Ekonomi Kreatif. Rencananya, Nota Kesepahaman ini akan berlaku untuk tiga tahun ke depan.

Moda Transportasi

Terpisah, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Abdul Canter Sangaji, mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memperbanyak pembangunan moda transportasi massal, seperti Light Rail Transit (LRT), dan memperluas MRT di Jakarta.

Dia menilai, pembangunan jalan tol yang selama ini dilakukan bukan menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.

"Kita harus lebih panjang berfikir, jangan hanya memindahkan macet di jalan non tol ke jalan tol. Budaya warga Jakarta yang sering menggunakan transportasi pribadi kita ubah ke trasportasi umum, namun pelayanan di transportasi umum harus diperbaiki dan senyaman mungkin. Seperti soal kebersihan, keamanan, kenyamanan harus diperhatikan," katanya.

Dia pun berharap, Pemprov DKI Jakarta belajar penanganan lalu lintas kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sultan Hamengkubuwono X. Di Yogyakarta, katanya, setiap pembangunan tidak menggeser budaya lokal. Bahkan, keindahan pedestrian, baru-baru ini di Jalan Malioboro mulai ditanam kembali pohon asem. Tujuannya jelas, pohon asem selain kuat, rimbun serta tahan lama.

pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top